Klasifikasi Stroke



Stroke dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
     a.       Non hemorragi / iskomik / infarte.
   1.      Transient ischemic attack ( TIA )serangan islamik sepintas TIA merupakan tampilan peristiwa berupa episode-episode serangan sesaat yaitu dari suatu disfungsi serebral fekal akibat gangguan vaskuler dengan lama serangan sekitar 2-15 menit sampai paling lama 24 jam.
2.      Devisit neurologis iskemik sepintas /reversibel ischemic neurologis devisit ( RIND)
Gejala dan tada gangguan neurolgis yang berlangsung lebih lama dari 24 jam dan kemudian pulih kembali ( dalam jangka waktu kurang dari 3 minggu )
3.      In Evolution/progresing stroke
Gejala gangguan neurologis yang  progresif dalam waktu 6 jam atau lebih.
4.      Stroke komplit ( Complete stroke/permannent stroke )
Gejala gangguan neurologis dengan LESI yang stabil sesama periode 18-24 jam tanpa adanya progresif lanjut.
b.      Stroke Hemorrgi
Pendarahan intrakronis dibedakan berdasarkan tempat pendarahnnya, yakni dirongga suprapraknoid yang bocor kedalam otak ( intra cerebra) . ada juga pendarahan subarakhnoid yang bocor kedalam otak atau sebaliknya. Selanjutnya gangguan-gangguan arteri yang menimbulkan pendarahan otak spontan di sebabkan lagi berdasarkan ukuran dan lokasi regional otak.

1.      Eksologi
Menurut Smeitzer (2001) stroke biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian yaitu :
a.       Trambosis Serebral
Atheroscclerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah penyebab utama trombosis serebral yang merupakan penyebab paling umum dari stroke. Tanda-tanda trombosis serebral bervariasi. Sakit kepala adalah awitan yang sangat umum.

b.      Embolisme Serebra
Embolus biasanya menyumbat artheri serebral tengah dan cabang-cabangnya yang merusak sirkulasi serebral.awitan hemiparesisi tiba-tiba dengan afasia/tanpa afasia/kehilangan kesadaran pada pasien dengan penyakit jantung/pulmonal adalah karakteristik dari embolisme serebral
c.       Iskemia Serebral
Iskemia serebral (insufisiensi suplai darah keotak) Terutama karena konstriksi ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak.
d.      Hemorraghi serebral
1.      Heorraghi ekstradural (hemorraghi epidural) adalah kedaruratan bedah neuro yang memerlukan perawatan segera
2.      Hemorraghi subdural pada dasarnya sama dengan hemorraghi epidural kecuali bahwa hemitomi subdural biasanya jembatan vena robek karenanya periode pembentukan hemitomi lebih lama dan menyebabkan tekanan pada otak.

2.      Patofosiologi
Menurut Long (1996) otak sangat tergantung kepada oksigen dan tidak mempunyai cadangan oksigen bila terjadi amoxis seperti halnya yang terjadi CVA. Metabolisme otak segera mengalami perubahan, kematian sel-sel dan kerusakan permanen dapat terjadi dalam 3 sampai 10 menit. tiap kondisi yang menyebabkan sel mati permanen dan berakibat terjadi infark.otak yang disertai dengan edena otak,karena otak karena pada daerah yang dialiri darah terjadi penurunan perfusi dan oksigen serta peningkatan karbon dioksida asam loktat.
Menurut Satyanegara (1998) adanya gangguan peredaran darah otak dapat menimbulkan jejas/cidera pada otak melalui empat mekanisme. Yaitu:
a.       Pecahnya dinding arteri (erebral yang menimbulkan penyempitan / penyumbatan kuman sehingga aliran darah dan suplainya ke sebagian otak tidak adekuat, serta selanjutnya akan mengakibatkan perubahan-perubahan iskemik otak , bila hal ini terjadi sedemikian hebatnya dapat menimbulkan hecrosis (infark)
b.      Pecahnya dinding arteri cerebral
Akan menyebabkan bocornya daerah ke jaringan (hamorraghi)
c.       Pembesaran sebuah atau sekelompok pembuluh darah yang menekan jaringan otak (misalnya,malformasi angiomatosa anaunisma)
d.      Edema cerebri yang merupakan pengumpulan cairan dinding interstesial jaringan otak.  

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes