tag:blogger.com,1999:blog-69395687758288064932024-02-07T14:34:07.439+07:00Hidup SehatSehat Itu Mahal HarganyaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.comBlogger203125tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-21081661063178178442011-07-20T22:39:00.000+07:002011-09-30T00:24:54.174+07:00Untuk Menurunkan Kolesterol: Pilih Tomat atau Obat?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPp4KC8eCRekUklSVHI_K2sf60mYB5wK2uzFvOh3Z6jmkWFl97Zs8Onhb09g0ywEiYEy6o3xVq4Zn93HY4Jj80m7CB1oEugNAn3kKL7iZ_Ny18dVCmqfnw2wF0sbhWnjU850JcbAxlM74p/s1600/2700323949.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPp4KC8eCRekUklSVHI_K2sf60mYB5wK2uzFvOh3Z6jmkWFl97Zs8Onhb09g0ywEiYEy6o3xVq4Zn93HY4Jj80m7CB1oEugNAn3kKL7iZ_Ny18dVCmqfnw2wF0sbhWnjU850JcbAxlM74p/s320/2700323949.jpg" width="320" /></a></div><strong>Likopen</strong> yang terdapat dalam tomat dan buah-buahan berwarna merah lainnya adalah zat yang efektif untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL). Demikian kesimpulan hasil penelitian oleh University of Adelaide, Australia, yang diterbitkan dalam jurnal <em>Maturitas</em> (2011; 68: 299-310). Menurut studi yang melibatkan 700 orang itu, <strong>likopen pada tomat sama efektifnya dengan obat-obatan penurun kolesterol</strong>, <strong>tanpa nyeri otot atau rasa lemas</strong> yang merupakan efek samping dari obat-obatan tersebut.<br />Bagi Anda yang mendambakan solusi alami untuk masalah kolesterol, ini adalah berita gembira! Terlebih lagi, selain menurunkan kolesterol, likopen juga membantu Anda mengurangi tekanan darah, melindungi dari kanker, mencegah katarak dan degenerasi makula serta penyakit lainnya.<br /><h3>Dosis harus tinggi</h3>Para peneliti menemukan bahwa <strong>likopen dosis tinggi (25 mg atau lebih per hari)</strong>? <strong>tetapi tidak dosis rendah-</strong>- mengurangi kolesterol jahat dan menurunkan tekanan darah sistolik. Konsumsi 25 mg likopen setiap hari dapat <strong>menurunkan kolesterol jahat sekitar 10%</strong>. Hasil tersebut setara dengan efek dosis rendah dari statin (obat yang umumnya diambil untuk menurunkan kolesterol darah). Likopen sejumlah itu dapat diperoleh dari 50 gram saus tomat, 100 gram tomat utuh atau 300 ml jus tomat.<br /><h3>Likopen pada Tomat</h3>Secara kimiawi, likopen terdapat dalam dua bentuk, yang disebut <strong>cis</strong> dan <strong>trans</strong>. Tomat mentah kaya akan likopen dalam bentuk trans. Namun, bentuk ini sulit diserap oleh tubuh. Memasak tomat mengubah bentuknya menjadi cis. Oleh karena itu, <strong>tomat olahan dalam bentuk saus atau pasta memberikan lebih banyak likopen</strong> ke tubuh kita daripada tomat mentah. Memakan tomat bersamaan dengan lemak dan karotenoid lain seperti beta-karoten (banyak terdapat pada wortel) meningkatkan tingkat penyerapan likopen dalam usus. Jadi, memakan tomat dalam pizza atau mencampur jus tomat dengan wortel lebih efektif untuk memberikan asupan likopen dibandingkan hanya memakan tomat saja.<br /><h3>Alternatif tomat</h3>Bagi Anda yang memiliki kolesterol tinggi, silakan menerapkan temuan ini. Namun, bila Anda merasa bosan karena harus makan tomat sebanyak itu setiap hari, Anda bisa menyelingi dengan makanan lain yang mengandung likopen. Likopen adalah bagian dari keluarga <strong>karotenoid</strong>, pigmen antioksidan yang memberikan <strong>warna kuning-oranye</strong> pada buah-buahan dan sayuran. <strong>Selain tomat, semangka merah, jeruk, pepaya, dan jambu biji juga kaya akan likopen</strong>. Bila mengonsumsi buah-buahan itu juga membuat bosan, jangan khawatir. Masih ada banyak makanan lain yang dapat menurunkan kolesterol.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-75663505491707647132011-07-20T22:38:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.066+07:00Minyak Zaitun Menurunkan Risiko Stroke<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCr3cgoCtZPr7zRL3arMlnS0oozBGhznhWAS4uLoLXq0Km4pkwOs4Ke7i1d9XmjctSUiFGnas7j8CSupV8_Uhs25lxyFHu22PrJxs3N0QJgOEyUyGCxEHgMi9cPe3KpClA8ayad61PEy3_/s1600/4783484352.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCr3cgoCtZPr7zRL3arMlnS0oozBGhznhWAS4uLoLXq0Km4pkwOs4Ke7i1d9XmjctSUiFGnas7j8CSupV8_Uhs25lxyFHu22PrJxs3N0QJgOEyUyGCxEHgMi9cPe3KpClA8ayad61PEy3_/s320/4783484352.jpg" width="239" /></a></div>Minyak zaitun dapat menurunkan risiko stroke pada lansia. Demikian kesimpulan penelitian terbaru yang dilakukan di tiga kota Prancis pada orang-orang berusia 65 tahun ke atas yang diamati selama rata-rata 5 tahun. Para lanjut usia yang secara teratur memasak dengan minyak zaitun atau menggunakannya dalam<em> salad dressing</em> diketahui berisiko stroke 41% lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya. Dari 7625 lansia yang diamati, 148 orang mengalami stroke di masa penelitian. Tingkat stroke secara keseluruhan adalah 1,5% pada kelompok pengguna minyak zaitun dan 2,6% pada non-pengguna. Hasil tersebut dilaporkan dalam jurnal <em>Neurology</em><br /><h3>Efek substitusi?</h3>?Kami tidak dapat menyimpulkan dari studi ini aspek minyak zaitun apa yang mencegah stroke,? kata peneliti utama, Cecilia Samieri dari Universitas Bordeaux. ?Mungkin ada efek substitusi,? tambahnya. Mengonsumsi lebih sedikit lemak jenuh berbahaya meningkatkan kesehatan pengguna minyak zaitun. Sebagaimana kita ketahui, minyak-minyak lain seperti minyak mentega, minyak bunga matahari dan lemak hewani dapat meningkatkan risiko stroke dan masalah kardiovaskuler lain. Unsur-unsur minyak zaitun sendiri, termasuk asam oleat atau polifenol, juga mungkin memegang rahasia efek perlindungannya, kata Samieri. Polifenol adalah nutrisi antioksidan yang mengurangi peradangan pada sistem vaskular. Asam oleat, asam lemak utama pada minyak zaitun, berperan menurunkan kolesterol jahat yang berbahaya bagi sistem kardiovaskuler.<br />Jauh sebelum penelitian ini, manfaat kesehatan minyak zaitun telah dikenal luas. Di Finlandia, sebuah program kesehatan publik yang dimulai pada tahun 90-an telah mengajak masyarakat untuk menggunakan minyak zaitun. Sebagai hasilnya, insiden stroke berkurang 65%, serangan jantung berkurang 75% dan kanker berkurang 65%. Lembaga pengawasan obat dan makanan AS (FDA) menyatakan bahwa ?bukti ilmiah terbatas dan tidak konklusif menunjukkan bahwa memakan sekitar 2 sendok makan (23 gram) minyak zaitun setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner berkat lemak tak jenuh rantai tunggal di dalamnya. Untuk mencapai manfaat potensial ini, gunakanlah minyak zaitun untuk menggantikan jumlah lemak jenuh yang sama dan tidak meningkatkan jumlah kalori yang Anda makan dalam sehari.?<br /><h3>Bagaimana dengan kita di Indonesia?</h3>Berbeda dengan orang Eropa, terutama yang tinggal di wilayah Mediterania, kita tidak terbiasa menggunakan minyak zaitun dalam masakan kita. Sebenarnya, minyak kelapa/kelapa sawit yang biasa kita gunakan untuk memasak termasuk kategori minyak yang sehat. Minyak tersebut terutama mengandung asam lemak jenuh yang tidak mudah berubah menjadi asam lemak trans yang berbahaya oleh pemanasan. Tentu saja, asalkan pemanasannya tidak dilakukan berulang-ulang (tidak lebih dari tiga kali). Di banyak restoran dan pedagang kaki lima, kita sering melihat minyak goreng yang sudah berwarna gelap dan berkali-kali dipanaskan tetapi tetap dipakai untuk memasak. Tanpa kita sadari dan kendalikan, kita mungkin banyak mengkonsumsi minyak yang tidak sehat. Mengimbangi konsumsi minyak tersebut dengan <strong>minyak zaitun sebagai suplemen</strong> mungkin dapat menetralisir bahayanya.<br /><em> </em>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-83401026239667092302011-07-20T22:35:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.090+07:00Makanan Super Itu Bernama Tempe<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ-T6DQ52V2_-uJbKr7dm7t86IDFD_raKUEqC-70f2oJZre4hxmChq8ZUNb6WH1Yp4g3449O3JIKekvjRlpbpzMkBejF1UMPlHF10X4Lwc3z45Lvn1OjaOyT0bMtjyQ38Xt4r9bZmD65qC/s1600/4777171742.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ-T6DQ52V2_-uJbKr7dm7t86IDFD_raKUEqC-70f2oJZre4hxmChq8ZUNb6WH1Yp4g3449O3JIKekvjRlpbpzMkBejF1UMPlHF10X4Lwc3z45Lvn1OjaOyT0bMtjyQ38Xt4r9bZmD65qC/s320/4777171742.jpg" width="263" /></a></div>Banyak orang meremehkan tempe sehingga seringkali menggunakan tempe untuk asosiasi negatif. Misalnya, orang yang bermental lembek disebut ?bermental tempe?. Tempe pun sering dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai makanan masyarakat bawah. Padahal, tempe sebenarnya adalah ?makanan super? yang banyak sekali keunggulannya. Sebagai makanan yang berbahan kedelai, tempe memiliki semua manfaat kesehatan dari kedelai plus manfaat lain dari hasil proses fermentasi. Berikut adalah beberapa keunggulan tempe:<br /><h3>1. Kaya serat</h3>Satu porsi tempe mengandung serat lebih dari yang dikonsumsi sebagian besar orang dalam satu hari. Serat sangat penting untuk kesehatan saluran pencernaan dan mencegah berbagai penyakit kronis.<br /><h3>2. Mudah dicerna</h3>Tempe adalah pilihan yang cocok untuk orang yang mengalami masalah pencernaan. Proses fermentasi sangat mengurangi <strong>oligosakarida</strong> yang membuat kacang-kacangan sulit dicerna oleh sebagian orang. Kedelai pada tempe lebih lembut karena proses fermentasi menghasilkan enzim-enzim yang mem-pracerna sebagian besar nutrisi dasarnya. <strong>Enzim fitase</strong> pada tempe meningkatkan penyerapan mineral seperti <strong>zinc, besi </strong>dan<strong> kalsium</strong>.<br /><h3>3. Rendah natrium</h3>Bila Anda memiliki hipertensi, tempe adalah makanan ideal untuk Anda. Tidak seperti produk kedelai lain seperti tauco dan kecap asin, tempe sangat rendah natrium.<br /><h3>4. Mengandung antibiotik alami</h3>Tempe mengandung zat antibiotik yang melawan berbagai organisme penyebab penyakit. Tempe dapat digunakan sebagai obat alami untuk disentri dan masalah pencernaan karena infeksi lainnya.<br /><h3>5. Baik untuk pasien diabetes</h3>Protein dalam tempe sangat baik untuk pasien diabetes, yang cenderung memiliki masalah dengan sumber protein hewani. Protein dan serat dalam tempe juga dapat mencegah kadar gula darah tinggi dan membantu menjaga kadar gula darah tetap di bawah kontrol.<br /><h3>6. Mencegah berbagai penyakit</h3>Tempe dan makanan berbasis kedelai lainnya mengandung <strong>isoflavon</strong>, senyawa fitokimia yang hanya ditemukan pada tumbuhan. Isoflavon adalah sejenis <strong>fitoestrogen</strong> yang menyerupai estrogen manusia dalam struktur kimia, namun lebih lemah. Dengan meniru estrogen di lokasi tertentu dalam tubuh, isoflavon memberikan banyak manfaat kesehatan yang membantu Anda menghindari berbagai penyakit. Selain pada kedelai, isoflavon juga ditemukan pada kacang-kacangan lain, namun konsentrasi isoflavon pada kedelai adalah yang tertinggi. Seratus gram tempe mengandung sekitar 43,52 mg isoflavon. Dalam berat yang sama, kacang polong dan kacang tanah masing-masing hanya mengandung 2,42 mg dan 0,26 mg isoflavon.<br />Beberapa manfaat isoflavon:<br /><ul><li><strong>Menurunkan risiko kanker</strong>. Isoflavon bertindak sebagai estrogen lemah yang mengikat reseptor estrogen dan memblokir beberapa efek merugikan dari estrogen yang mendukung pertumbuhan sel kanker. Efek ini serupa dengan cara kerja <strong>Tamoxifen</strong>, obat resep untuk mengobati kanker payudara, yang bertindak sebagai anti-estrogen dengan mengikat reseptor estrogen dan memblokir efek estrogen yang mendukung pertumbuhan sel-sel kanker. Studi epidemiologis menunjukkan bahwa diet yang kaya kedelai dapat memberikan perlindungan dari beberapa kanker, termasuk kanker payudara, kelenjar prostat dan usus besar.</li><li><strong>Peningkatan kesehatan tulang. </strong>Konsumsi isoflavon telah terbukti mengurangi kehilangan massa tulang dan memperlambat kehilangan kalsium dalam studi osteoporosis pada hewan. Obat anti-osteoporosis <strong>Ipriflavon </strong>adalah sintetis isoflavon yang diresepkan di Eropa untuk mengurangi resorpsi tulang pada wanita pasca-menopause. Selain itu, kedelai banyak mengandung kalsium.</li><li><strong>Menurunkan tekanan darah.</strong> Penelitian tahun 2005 di AS menunjukkan bahwa diet kaya kedelai dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi hingga 10%.</li><li><strong>Meringankan gejala menopause.</strong> Pada wanita yang mengalami menopause di mana produksi estrogen menurun, fitoestrogen dapat menghasilkan aktivitas estrogenik untuk meringankan gejala-gejala seperti kegerahan (<em>hot flushes</em>). Di Jepang, di mana konsumsi kedelai sangat tinggi, gejala menopause jarang dilaporkan.</li><li><strong>Menurunkan kolesterol</strong>. Isoflavon adalah anti-oksidan yang membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) serta meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain isoflavon, kedelai juga memiliki zat yang disebut <strong>saponin</strong>, yang secara signifikan menurunkan kolesterol. Tempe dan produk kedelai lainnya banyak mengandung saponin. Kedelai mentah mengandung antara 2 dan 5 g saponin per 100 g. Penelitian tahun 1997 oleh Dr Rene Malinow di <em>Oregon Regional Primate Center</em> menunjukkan secara meyakinkan bahwa saponin mengikat kolesterol dan asam empedu dalam usus sehingga memungkinkan pembuangan mereka. Efek ini sama dengan cara kerja obat penurun kolesterol <em>cholestyramine</em>.</li></ul><h3>7. Murah dan bergizi</h3>Tidak kalah penting dari semuanya, tempe jauh lebih murah dibandingkan sumber protein lainnya, dengan kandungan gizi yang tidak kalah banyak. Terima kasih kepada Pemerintah yang selalu menjaga harga kedelai agar tetap terjangkau masyarakat!<br />Nah, setelah mengetahui keunggulan-keunggulan tempe di atas, seharusnya Anda bangga bila lain kali ada orang mengatakan Anda ?bermental tempe?. Artinya, <strong>Anda memiliki mental yang hebat</strong>!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-8230580227633362232011-07-20T22:33:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.109+07:00Sekilas Tentang Vitamin E<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6qleKfHN-yvt7qCXfoDwyV0Vux0rwpYxcNrOOermSiaRzk72v-RW6mrYJ5UQRI2IDHo-5VDX70uagd26vdPoUY8K7BbBvmgj_83Yp0FIX4T9HRWOIg44QwgC7RqD_OMl8ct0oZTeHdP0b/s1600/4107885913.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6qleKfHN-yvt7qCXfoDwyV0Vux0rwpYxcNrOOermSiaRzk72v-RW6mrYJ5UQRI2IDHo-5VDX70uagd26vdPoUY8K7BbBvmgj_83Yp0FIX4T9HRWOIg44QwgC7RqD_OMl8ct0oZTeHdP0b/s320/4107885913.jpg" width="320" /></a></div>Vitamin E bukanlah zat tunggal, tetapi sekelompok zat yang meliputi empat macam <strong>tokoferol</strong> dan empat macam <strong>tokotrienol</strong> (alfa, beta, gama dan delta). Pada manusia, alfa-tokoferol adalah bentuk yang paling efektif. Suplemen vitamin E biasanya hanya mengandung alfa-tokoferol. Sebagai vitamin esensial, vitamin E tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga kita harus mendapatkannya dari makanan. Sumber utama vitamin E adalah sayuran, buah-buahan dan biji-bijian seperti jagung, pepaya, alpukat, kedelai dan minyak goreng.<br />Vitamin E dapat rusak oleh pemanasan dan penyimpanan. Industri pengolahan makanan seringkali menambahkan vitamin E sintetis ke dalam makanan untuk mengkompensasi kehilangan tersebut.<br /><h3>Fungsi dalam tubuh</h3>Vitamin E memiliki beberapa fungsi dalam tubuh. Seperti halnya vitamin C dan A , vitamin E adalah antioksidan alami yang bekerja sebagai penetralisir radikal bebas, molekul agresif yang merusak sel-sel tubuh. Jumlah radikal bebas dapat meningkat oleh stres, merokok atau paparan sinar matahari. Karena radikal bebas meningkatkan risiko penyakit seperti kanker, serangan jantung atau katarak, antioksidan dapat mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut sampai batas tertentu. Vitamin E juga mendukung pertahanan tubuh dan melindungi dari aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah).<br /><h3>Kebutuhan vitamin E</h3>Satuan vitamin E dinyatakan dalam miligram dan IU (<em>International Unit</em>) yaitu satuan khusus untuk vitamin dan zat-zat biologis aktif lainnya. Definisi IU berbeda antar vitamin. Tidak ada kesetaraan antar vitamin yang berbeda dan bahkan antar jenis dalam satu kelompok vitamin. Misalnya, satu IU vitamin E tidak memiliki jumlah miligram yang sama dengan satu IU vitamin A. Satu IU vitamin E alami memiliki jumlah miligram yang berbeda dengan vitamin E sintetis.<br />Kita hanya membutuhkan vitamin E dalam jumlah yang sedikit setiap hari, hanya 14 mg untuk pria dewasa dan 12 mg untuk wanita dewasa. Ibu hamil dan menyusui memerlukan sedikit lebih banyak. Kebutuhan vitamin E juga meningkat pada orang yang merokok, stres, berpenyakit jantung dan memiliki imunitas lemah.<br />Jumlah yang paling sering direkomendasikan untuk suplemen vitamin E pada orang dewasa adalah 400 sampai 800 IU per hari. Namun, beberapa ahli menyarankan agar cukup mengambil 100 hingga 200 IU per hari, karena penelitian jangka panjang menunjukkan tidak ada manfaat tambahan dari asupan melebihi jumlah tersebut.<br /><h3>Kekurangan vitamin E</h3>Kekurangan vitamin E sangat jarang terjadi. Kebanyakan orang mendapatkan vitamin E yang cukup melalui makanan mereka. Vitamin E adalah vitamin larut lemak, yang berarti bahwa tubuh kita dapat menyimpan vitamin tersebut di dalam hati sebagai cadangan. Selama Anda makan berbagai makanan seperti sayuran, buah, biji-bijian dan jumlah moderat lemak tak jenuh dari minyak nabati, Anda mendapatkan vitamin E yang cukup setiap hari.<br />Suplemen vitamin E tidak diperlukan. Tubuh kita akan mengambil vitamin E dari cadangan di liver jika kita kurang mendapatkan asupan dari makanan. Jika kita terus-menerus memiliki pola makan rendah vitamin E, barulah kita dapat mengalami defisiensi.<br />Selain karena kekurangan asupan, kekurangan vitamin E dapat disebabkan oleh gangguan penyerapan usus (misalnya, malabsorbsi lemak) dan masalah lain. Orang dengan cacat genetik pada protein yang mentransfer vitamin E yang disebut <strong>trombotik trombositopenik purpura (TTP)</strong> memiliki defisiensi vitamin E parah, yang ditandai dengan darah rendah dan gangguan saraf progresif. Penderita diabetes berusia lanjut juga cenderung menunjukkan penurunan yang signifikan dalam vitamin E di serum darah mereka, terlepas dari pola makan mereka. Kekurangan vitamin E yang parah dapat memberikan gejala-gejala seperti konsentrasi buruk, kelemahan otot, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.<br /><h3>Overdosis vitamin E</h3>Sebagai vitamin yang larut dalam lemak, vitamin E dapat terakumulasi dalam tubuh, sehingga lebih berisiko overdosis daripada vitamin lain yang larut dalam air. Dosis tinggi vitamin E harian (terutama jika diambil dalam jangka panjang) dapat menyebabkan beberapa masalah, seperti kelelahan, kelemahan, sakit kepala, mual, diare, sakit perut, kembung, dan peningkatan risiko perdarahan (yang dapat mengakibatkan pendarahan internal berbahaya).Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-63214086099629787492011-07-20T22:14:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.130+07:00Merokok Pasif Dapat Menyebabkan Tuli<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2V8-ufofx-ExQq2vm0oiTWt-O5pZ_Fe7GVlBIF5wQPuhAItKG9DP_haisv1MxBMd2oWYr5KqFcNIbho8RM7uyEhh9trUZNZgkAg6MUPO1q48nPMeVgzj68RvZY_KfFRhFX21TTymNFxDL/s1600/Smoke+Art+%25282%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2V8-ufofx-ExQq2vm0oiTWt-O5pZ_Fe7GVlBIF5wQPuhAItKG9DP_haisv1MxBMd2oWYr5KqFcNIbho8RM7uyEhh9trUZNZgkAg6MUPO1q48nPMeVgzj68RvZY_KfFRhFX21TTymNFxDL/s1600/Smoke+Art+%25282%2529.jpg" /></a></div>Kalangan medis telah lama mengetahui bahwa menghirup asap rokok dari perokok, atau yang disebut merokok pasif, berbahaya bagi kesehatan. Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 senyawa kimia dan lebih dari 60 di antaranya diketahui atau diduga menyebabkan kanker. Selain itu, seperti halnya dengan ?merokok aktif?, merokok pasif juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan pernapasan. Pada ibu hamil, merokok pasif meningkatkan risiko melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah, rentan terhadap infeksi pernapasan, dan memiliki gangguan perilaku. Studi terbaru menambahkan satu lagi masalah yang dapat ditimbulkan oleh merokok pasif: gangguan pendengaran pada remaja.<br />Sebuah penelitian terhadap lebih dari 1.500 remaja AS yang berusia 12- 19 tahun menunjukkan bahwa merokok pasif berdampak langsung merusak telinga anak-anak muda. Semakin besar paparan, semakin besar kerusakan yang ditimbulkan. Pada beberapa kasus, kerusakan tersebut cukup mengganggu kemampuan seorang remaja untuk memahami pembicaraan. Demikian laporan studi tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal khusus bedah leher dan kepala, <i>Archives of Otolaryngology (7/2011)</i>.<br />Asap rokok meningkatkan risiko infeksi yang menghalangi suplai darah halus ke telinga sehingga dapat menyebabkan kerusakan kecil tapi fatal. Namun, belum diketahui dari studi tersebut berapa banyak paparan asap rokok yang berbahaya dan kapan kerusakan dapat terjadi. ?Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat, namun sementara ini untuk melindungi pendengaran dan kesehatan anak-anak Anda, sangat dianjurkan untuk tidak merokok di sekitar mereka?, kata Dr Michael Weitzman, salah seorang peneliti.<br />Dalam studi tersebut, sekitar 40% dari 800 remaja yang telah terpapar asap rokok terdeteksi memiliki masalah pendengaran, dibandingkan hanya sekitar 25% dari 750 remaja yang tidak terpapar. Menariknya, lebih dari 80% remaja-remaja tersebut tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah pendengaran. Kehilangan pendengaran ringan memang tidak selalu disadari oleh setiap orang. Namun, tes pendengaran secara jelas mengungkapkan bahwa mereka mengalami kesulitan mendengarkan suara berfrekuensi tinggi dan rendah. Jenis gangguan pendengaran ini umumnya hanya terjadi pada orang-orang lanjut usia atau pada anak yang terlahir tuli.<br />Remaja-remaja yang memiliki masalah pendengaran tersebut dapat kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah dan rentan dituduh secara salah sebagai ?biang kerok? atau salah didiagnosis sebagai ADHD. Untuk mengatasi masalah pendengaran mereka, mereka harus menggunakan alat bantu dengar.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-90321639823396593572011-07-19T21:55:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.156+07:00Efek Plasebo: Percayalah, Maka Anda akan Sembuh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2ehyJPs87C0gyMMG0obnurYcRyIFd05N8SFQUymYRrxTASNdtrzD9KWMUjK8f28gFSXz33arQ-NjrAic7p5KB6ozhoAPV9rNuODMhSSO0waZDnZIl7t1lUDplRi7ZnO2hIVCE6NA4ZQtT/s1600/efek-plasebo-dan-penyembuhan-diri.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2ehyJPs87C0gyMMG0obnurYcRyIFd05N8SFQUymYRrxTASNdtrzD9KWMUjK8f28gFSXz33arQ-NjrAic7p5KB6ozhoAPV9rNuODMhSSO0waZDnZIl7t1lUDplRi7ZnO2hIVCE6NA4ZQtT/s1600/efek-plasebo-dan-penyembuhan-diri.jpeg" /></a></div>Para dokter sering tidak percaya ketika ada pasiennya yang berkata, ?obat ini menyembuhkan saya, dok.? Kata dokter, ?ah, saya kira itu hanya efek plasebo.?<br /><h3>Apakah yang dimaksud dengan efek plasebo?</h3>Plasebo (dari bahasa Latin yang artinya ?saya harus nyaman?) adalah zat yang tampaknya seperti obat padahal sebenarnya netral dan tidak memiliki efek kimia tersendiri. Contoh plasebo adalah kapsul berisi gula atau suntikan air murni yang tidak mengandung bahan aktif apa pun.<br />Namun, jangan mengentengkan efek penyembuhan zat netral semacam itu bila yang memberikan adalah seorang dokter atau orang yang sangat dipercaya.<br />Efek penyembuhan itu disebut efek plasebo. Anda jadi merasa lebih baik atau bahkan benar-benar sembuh karena Anda percaya dengan obat yang Anda makan. Tentu saja, asalkan penyakitnya bukan patah tulang atau penyempitan pembuluh darah, misalnya. Plasebo diketahui membantu mengurangi rasa sakit, depresi, gelisah, penyakit Parkinson, gangguan inflamasi dan bahkan kanker. Secara umum obat plasebo dapat memperbaiki kondisi penyakit sekitar 33-37%. Plasebo terutama lebih memengaruhi gejala daripada penyakit yang mendasarinya, meskipun kadang-kadang seperti dalam kasus depresi atau penyakit maag, tidak ada perbedaan di antara keduanya.<br /><h3>Menguntungkan tapi membingungkan</h3>Efek plasebo menguntungkan kita, meskipun sampai saat ini belum diketahui secara persis bagaimana cara kerjanya. Para ilmuwan menduga bahwa efek plasebo berasal dari proses aktif di otak yang mendukung penyembuhan. Kita hanya bisa melihat efeknya, yang sangat nyata dan divalidasi oleh banyak sekali penelitian.<br />Namun, efek ini juga mengganggu dokter laboratorium. Bila Anda menguji efektivitas obat baru, bagaimana Anda tahu bahwa obat itu benar-benar efektif atau apakah ia hanya bertindak melalui efek plasebo? Untuk itu, pengujian dilakukan dengan membandingkan efek zat aktif obat dengan efek plasebo. Studi ini dinamakan <em>double blind test </em>(uji buta ganda). Baik dokter maupun pasien tidak tahu apakah obat yang digunakan plasebo atau obat betulan. Efek yang didapatkan oleh sejumlah pasien yang mendapatkan obat plasebo kemudian dibandingkan dengan obat betulan yang baru itu. Hasilnya harus menunjukkan bahwa obat itu lebih efektif daripada plasebo.<br /><h3>Tips untuk Anda</h3>Adanya efek plasebo menunjukkan pentingnya keyakinan, pikiran, dan jiwa kita dalam penyembuhan. Itulah sebabnya mengapa Anda harus yakin pada obat yang diberikan dokter Anda. Bila berdoa untuk kesembuhan, percaya pada dokter dan menyakini obat yang diberikan, setengah kesembuhan sudah di tangan Anda!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-8809392598438617142011-07-19T21:49:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.178+07:007 Tips Menghindari Efek Samping Obat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin7AyzcDSjMapLd_hzAHgp6tLd5rc5plbPQa8ngXETa_YmnCIZQpdHJq9cqVyN0YXtofTXod8fIA__6Gnf90kNEghmXuJfsqoNd8xoV2IACyxgweKcpHIKYjsgrwG85kbSwyDuyhQYOS0c/s1600/obat-pilek.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="286" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin7AyzcDSjMapLd_hzAHgp6tLd5rc5plbPQa8ngXETa_YmnCIZQpdHJq9cqVyN0YXtofTXod8fIA__6Gnf90kNEghmXuJfsqoNd8xoV2IACyxgweKcpHIKYjsgrwG85kbSwyDuyhQYOS0c/s320/obat-pilek.jpg" width="320" /></a></div>Obat jelas lebih banyak manfaat daripada mudaratnya. Obat aman bila dikonsumsi dengan benar. Namun obat juga dapat memiliki efek samping. Di negara-negara maju yang taraf kesehatannya lebih tinggi, pengaruh negatif obat adalah penyebab kematian nomor empat (Ingat mengapa Michael Jackson meninggal dunia?). Di negara berkembang seperti Indonesia, lebih banyak orang yang meninggal karena tidak mampu beli obat daripada karena pengaruh negatifnya.<br />Untuk menghindari efek negatif obat, banyak cara telah dilakukan. Perusahaan farmasi selalu mencantumkan kontra indikasi dan interaksi obat di setiap kemasannya. Mereka juga memonitor efek samping obat dan selalu melakukan perbaikan untuk menekan efek negatifnya.<br />Banyak obat baru yang efek sampingnya baru diketahui setelah beredar di pasar. Bila efeknya fatal biasanya akan dilakukan penarikan. Obat-obatan yang penggunaannya tidak luas mungkin perlu waktu lama untuk mengetahui semua potensi negatifnya.<br />Sebagai konsumen kesehatan, Anda sendirilah yang harus waspada terhadap potensi efek samping obat. Beberapa tips berikut dapat menjadi panduan Anda:<br /><strong>1. Baca dosis dan aturan pakainya.</strong><br />Setiap obat berbeda kekuatannya. Bacalah dosis obat dengan cermat ketika Anda akan mengkonsumsinya. Bila dokter menyarankan setengah tablet, jangan mengubahnya sendiri karena Anda merasa kekuatannya kurang. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukannya. Tanyakan juga ke dokter atau apoteker bila Anda akan menggerus atau memecah tablet. Beberapa jenis obat harus ditelan secara utuh.<br /><strong>2. Lihat tanda peringatan. </strong><br />Beberapa obat berpengaruh terhadap kemampuan Anda berkendara atau mengoperasikan mesin. Bila Anda meminumnya, Anda harus berhenti berkendara atau menjalankan mesin agar tidak mengalami kecelakaan. Obat-obatan ini memiliki tanda peringatan segitiga merah di labelnya.<br /><strong>3. Ketahui efek samping obat. </strong><br />Sejumlah obat memiliki potensi efek samping. Beberapa obat penenang, obat anti hipertensi dan obat anti epilepsi, misalnya, dapat menimbulkan impotensi. Anda juga harus waspada terhadap potensi efek samping obat berikut:<br /><ul><li>Obat antikoagulan warfarin -> perdarahan</li><li>Obat penurun kolesterol simvastatin dan atorvastatin -> masalah otot</li><li>Obat anti peradangan ibuprofen -> perdarahan</li><li>Obat penenang diazepam-> menekan kerja sistem saraf pusat</li><li>Obat diuretik furosemide -> ketidakseimbangan garam dalam tubuh</li><li>Obat penenang citalopram -> sindrom serotonin seperti sakit kepala, kejang otot, kecemasan, bingung dan berkeringat.</li></ul>Bila Anda curiga obat yang Anda minum menyebabkan efek samping, segeralah berkonsultasi dengan dokter.<br /><strong>4. Jangan sembarangan memberikan obat bebas kepada anak.</strong><br />Jangan memberikan obat bebas kepada anak kecuali labelnya secara spesifik menyebutkan boleh dikonsumsi anak-anak. Anak-anak bukanlah orang dewasa berukuran kecil. Mereka memiliki sensitivitas dan daya respon yang berbeda terhadap obat sehingga tidak semua obat untuk dewasa dapat diberikan kepada anak.<br /><strong>5. Bacalah kandungan isi dan tanggal daluwarsa obat. </strong><br />Banyak obat bebas yang memiliki nama atau merek berbeda-beda namun kandungannya sama. Pastikan Anda tidak mengkonsumsi obat yang sama dalam kemasan merek yang berbeda untuk menghindari overdosis.<br /><strong>6. Beritahu dokter bila Anda:</strong><br /><ul><li>sedang <a href="http://majalahkesehatan.com/obat-obatan-dan-ibu-hamil/">hamil</a> atau menyusui</li><li>alergi terhadap obat tertentu</li><li>memiliki diabetes, penyakit ginjal atau liver</li><li>sedang meminum obat lain atau suplemen/herbal</li><li>sedang menjalani diet khusus</li></ul>Obat-obatan tertentu tidak cocok untuk orang dengan kondisi tertentu. Obat juga dapat <a href="http://majalahkesehatan.com/waspadai-interaksi-obat-dan-makanan/">berinteraksi</a> dengan obat lain, makanan dan suplemen tertentu. Dokter perlu mengetahui kondisi Anda agar dapat meresepkan obat yang aman.<br /><strong>7. Mintalah dokter mengevaluasi pengobatan jangka panjang Anda. </strong><br />Bila Anda memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung atau hipertensi, Anda perlu mengkonsumsi obat tertentu secara terus-menerus dalam jangka panjang. Obat yang Anda minum seringkali perlu diselangi obat lain agar tidak memberikan efek negatif yang merugikan kesehatan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-16174299888444899972011-07-19T21:40:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.198+07:00Obat-Obatan untuk Penyakit Asam Urat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyMm8HMXfSe2xRGwPnGh54yuR5ubuD1zE5HUcKme8XvXFy013aqyttvF6PnS0KzFH07qw-OMnWQCfS_vb8M8mxjJQm-ZMeMT3I_rFLiy_itLdEZ7IjS2vZLgcDJtKosWXuk5B70ayU30OA/s1600/asam_urat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyMm8HMXfSe2xRGwPnGh54yuR5ubuD1zE5HUcKme8XvXFy013aqyttvF6PnS0KzFH07qw-OMnWQCfS_vb8M8mxjJQm-ZMeMT3I_rFLiy_itLdEZ7IjS2vZLgcDJtKosWXuk5B70ayU30OA/s1600/asam_urat.jpg" /></a></div>Serangan <a href="http://majalahkesehatan.com/pantangan-dan-anjuran-bagi-penderita-asam-urat/">penyakit asam urat</a> (gout) biasanya terjadi di tengah malam, setelah makan malam yang lezat atau meminum obat diuretik. Rasa sakit luar biasa dan intens menjalar dari sendi jempol kaki yang memerah, bengkak dan hangat (50% serangan awal melibatkan jempol kaki). Kontak sedikit saja dengan daerah yang sakit dan setiap gerakan dapat membuat rasa sakitnya bertambah. Serangan gout kadang-kadang juga disertai demam dan menggigil.<br />Penanganan krisis gout biasanya dilakukan dengan pemberian obat dan anjuran beristirahat. Tanpa pemberian obat, rasa sakit akan menghilang sendiri meskipun memerlukan waktu lebih lama. Penempatan es di sendi dapat meringankan rasa sakit.<br />Setelah serangan pertama gout, Anda berpotensi mengalaminya lagi dalam beberapa minggu, bulan, atau bertahun-tahun kemudian. Pada kasus yang parah, serangan ulangan yang terjadi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan sendi dan membuat kehilangan mobilitas. Itulah sebabnya mengapa perawatan menyeluruh umumnya disarankan, yang menggabungkan obat dan diet untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah.<br /><h3>Obat asam urat</h3>Tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit asam urat, yang ada hanya obat untuk mengelola atau mengendalikannya. Tujuan utama pengobatan asam urat adalah menghentikan rasa sakit dan peradangan, mencegah serangan di masa depan, dan menghindari komplikasi (pembentukan tofi, batu ginjal, dan kerusakan sendi). Beberapa jenis obat yang biasa diberikan adalah:<br /><ul><li><strong>Analgesik</strong>, <a href="http://majalahkesehatan.com/memilih-obat-pereda-sakit/">obat anti-nyeri</a> untuk mengurangi rasa sakit. Analgesik hanya menghilangkan rasa sakit dan tidak mengobati penyebab penyakit.</li><li><strong>Obat anti-inflamasi non-steroid</strong> seperti natrium naproxen, ibuprofen, atau indometasin untuk mengatasi peradangan. Dokter pada awalnya akan memberikan dosis maksimum sampai gejala mereda. Pengobatan harus dilanjutkan sampai rasa sakit dan peradangan menghilang selama paling sedikit 48 jam.</li><li><strong>Colchicine</strong> digunakan untuk mengobati radang sendi akut dan mencegah serangan akut berulang. Colchicine tidak menyembuhkan gout atau menggantikan obat lain yang menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Obat ini mencegah atau mengurangi serangan gout dengan mengurangi peradangan. Colchicine dapat digunakan dengan dua cara: mengambil dosis kecil secara teratur selama berbulan-bulan atau tahun, atau mengambil dosis besar selama periode waktu yang singkat (beberapa jam).</li><li><strong>Obat-obatan diuretik/agen uricosic</strong> seperti probenesid dan sulfinpyrazone diberikan setelah serangan asam urat selesai untuk membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan membuat Anda lebih banyak buang air kecil. Kadang-kadang obat-obatan tersebut dapat menyebabkan <a href="http://majalahkesehatan.com/gejala-dan-pencegahan-batu-ginjal/">batu ginjal</a>.</li><li><strong>Allopurinol</strong> untuk menurunkan produksi asam urat dalam tubuh. Obat ini digunakan untuk mencegah serangan gout, bukan untuk mengobatinya saat serangan terjadi.</li><li><strong>Kortikosteroid</strong> atau hormon adrenokortikotropik dapat digunakan untuk pasien yang tidak toleran terhadap obat anti inflamasi non-steroid atau colchicine. Pasien gout akut biasanya menerima dosis prednison harian mulai dari 20-50 mg selama tiga sampai empat hari, kemudian dosisnya dikurangi secara bertahap selama dua minggu.</li><li><strong>Obat lain </strong>seperti Losartan, Fenofibrate, dll yang tidak khusus untuk gout tapi membantu menurunkan kadar asam urat.</li></ul>Informasi di atas hanyalah untuk pengetahuan Anda, bukan sebagai panduan untuk pengobatan sendiri. Anda harus mendapatkan obat-obatan asam urat atas petunjuk dokter, yang biasanya diberikan secara kombinasi untuk mengendalikan gejala, mencegah serangan lanjutan dan mengelola kadar asam urat yang sehat dalam jangka panjang.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-54944929284308606792011-07-19T21:37:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.221+07:00Mengenal AntiseptikAntiseptik adalah agen kimia yang mencegah, memperlambat atau menghentikan pertumbuhan mikro-organisme (kuman) pada permukaan luar tubuh dan membantu mencegah infeksi. Beberapa antiseptik mampu membunuh kuman (bakteriosida), sedangkan yang lain hanya mencegah atau menghambat pertumbuhan mereka (bakteriostatik). Antiseptik berbeda dengan antibiotik, yang menghancurkan kuman di dalam tubuh, dan dari disinfektan, yang menghancurkan kuman pada benda mati.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4f_ehkU0TO-FcDj5LOy0LL5mwhGL2V3wgQUvOxqOZ2RpYSE_M0pBtqMTXacVkyksvsaVE2euhZqWgeP-j1qnCTmTy2NlcuTiEx1BsnbJpY6iIh7GWOlqUwni9ibfPxuUT3kOmfotAI-7_/s1600/Antiseptik.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4f_ehkU0TO-FcDj5LOy0LL5mwhGL2V3wgQUvOxqOZ2RpYSE_M0pBtqMTXacVkyksvsaVE2euhZqWgeP-j1qnCTmTy2NlcuTiEx1BsnbJpY6iIh7GWOlqUwni9ibfPxuUT3kOmfotAI-7_/s1600/Antiseptik.jpg" /></a></div><h3>Penggunaan antiseptik </h3>Antiseptik terutama digunakan untuk <b>mencegah dan mengobati infeksi pada luka</b>. Sediaan antiseptik dapat digunakan untuk mengobati luka memar, luka iris, luka lecet dan <a href="http://majalahkesehatan.com/mengatasi-luka-bakar-pada-anak/">luka bakar</a> ringan. Penerapan antiseptik pada luka mungkin perlu diikuti tindakan lain seperti pembersihan dan penutupan luka dengan pembalut agar tetap bersih dan terjaga.<br />Selain itu, antiseptik juga dapat digunakan untuk:<br /><ul><li><b>Disinfeksi tangan</b>: menjadi pengganti atau menyempurnakan membasuh tangan dengan air. Tenaga medis dan paramedis harus melakukan disinfeksi tangan dengan antiseptik sebelum dan sesudah melakukan tindakan medis.</li><li><b>Disinfeksi pra-tindakan</b>: antiseptik diterapkan ke lokasi tindakan untuk mengurangi flora kulit.</li><li><b>Disinfeksi membran mukosa</b>: irigasi antiseptik dapat ditanamkan ke dalam uretra, kandung kemih atau vagina untuk mengobati infeksi atau membersihkan rongga sebelum kateterisasi.</li><li><b>Disinfeksi mulut dan tenggorokan</b>: Obat kumur antiseptik dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi mulut dan tenggorokan.</li></ul><h3>Jenis-jenis antiseptik</h3>Ada banyak sekali agen kimia yang dapat digunakan sebagai antiseptik. Beberapa antiseptik yang umum digunakan adalah <b>etakridin laktat (rivanol), alkohol, yodium, </b>dan<b> hidrogen peroksida</b>. Sebagian besar produk antiseptik di pasar mengandung satu atau lebih campuran zat tersebut.<br /><h3>1. Etakridin laktat (rivanol)</h3>Etakridin laktat adalah senyawa organik berkristal kuning oranye yang berbau menyengat. Penggunaannya sebagai antiseptik dalam larutan 0,1% lebih dikenal dengan merk dagang <b>rivanol</b>. Tindakan bakteriostatik rivanol dilakukan dengan mengganggu proses vital pada asam nukleat sel mikroba. Efektivitas rivanol cenderung lebih kuat pada <b>bakteri gram positif</b> daripada gram negatif. Meskipun fungsi antiseptiknya tidak sekuat jenis lain, rivanol memiliki keunggulan tidak mengiritasi jaringan, sehingga banyak digunakan untuk mengompres luka, bisul, atau borok bernanah. Bila Anda memiliki bisul di pantat, duduk berendam dalam larutan rivanol dapat membantu mempercepat penyembuhannya. Untuk luka kotor yang berpotensi infeksi lebih besar, penerapan jenis antiseptik lain yang lebih kuat disarankan setelah luka dibersihkan.<br /><h3>2. Alkohol</h3>Alkohol adalah antiseptik yang kuat. Alkohol membunuh kuman dengan cara menggumpalkan protein dalam selnya. Kuman dari jenis bakteri, jamur, protozoa dan virus dapat terbunuh oleh alkohol. Alkohol (yang biasanya dicampur yodium) sangat umum digunakan oleh dokter untuk mensterilkan kulit sebelum dan sesudah pemberian suntikan dan tindakan medis lain. Alkohol kurang cocok untuk diterapkan pada luka terbuka karena menimbulkan rasa terbakar.<br />Jenis alkohol yang digunakan sebagai antiseptik adalah <b>etanol</b> (60-90%),<b> propanol</b> (60-70%) dan <b>isopropanol</b> (70-80%) atau campuran dari ketiganya. <b>Metil alkohol (metanol) tidak boleh digunakan</b> sebagai antiseptik karena dalam kadar rendah pun dapat menyebabkan gangguan saraf dan masalah penglihatan. Metanol banyak digunakan untuk keperluan industri.<br /><h3>3. Yodium</h3>Yodium atau iodine biasanya digunakan dalam larutan beralkohol (disebut yodium tinktur) untuk sterilisasi kulit sebelum dan sesudah tindakan medis. Larutan ini tidak lagi direkomendasikan untuk mendisinfeksi luka ringan karena mendorong pembentukan jaringan parut dan menambah waktu penyembuhan. Generasi baru yang disebut <i><b>iodine povidone (iodophore)</b></i>, sebuah polimer larut air yang mengandung sekitar 10% yodium aktif, jauh lebih ditoleransi kulit, tidak memperlambat penyembuhan luka, dan meninggalkan deposit yodium aktif yang dapat menciptakan efek berkelanjutan. Salah satu merk antiseptik dengan <i>iodine povidone</i> adalah <b>betadine</b>.<br />Keuntungan antiseptik berbasis yodium adalah cakupan luas aktivitas antimikrobanya. Yodium menewaskan semua patogen utama berikut spora-sporanya, yang sulit diatasi oleh disinfektan dan antiseptik lain. Beberapa orang alergi terhadap yodium. Tanda alergi yodium adalah ruam kulit kemerahan, panas, bengkak dan terasa gatal.<br /><h3>4. Hidrogen peroksida</h3>Larutan hidrogen peroksida 6% digunakan untuk membersihkan luka dan borok. Larutan 3% lebih umum digunakan untuk pertolongan pertama luka gores atau iris ringan di rumah. Hidrogen peroksida sangat efektif memberantas jenis kuman anaerob yang tidak membutuhkan oksigen. Namun, oksidasi kuat yang ditimbulkannya merangsang pembentukan parut dan menambah waktu penyembuhan. Untung mengurangi efek sampingnya, hidrogen peroksida sebaiknya digunakan dengan air mengalir dan sabun sehingga paparannya terbatas. Jika menggunakan hidrogen peroksida sebagai obat kumur, pastikan Anda mengeluarkannya kembali setelah berkumur. Jangan menelannya.<br />Selain keempat bahan di atas, di masa lalu ada juga antiseptik berbasis merkuri yang dikenal dengan nama <b>merkurokrom atau </b><b>obat merah</b>. <b>Obat merah kini tidak dianjurkan, bahkan dilarang di banyak negara maju,</b> karena kandungan merkurinya dapat berbahaya bagi tubuh. Beberapa zat alami seperti <a href="http://majalahkesehatan.com/7-manfaat-madu-untuk-kesehatan/">madu</a>,<a href="http://majalahkesehatan.com/terapi-alami-jerawat-dengan-lidah-buaya/"> lidah buaya</a> dan <a href="http://majalahkesehatan.com/manfaat-kesehatan-bawang-putih/">bawang putih </a>juga bisa digunakan sebagai antiseptik.<br /><h3>Beberapa tips untuk Anda</h3><ul><li><b>Ketahui cara pemberian antiseptik</b>. Dosis dan penggunaan yang benar tergantung pada masing-masing produk. Tidak semua antiseptik sesuai untuk semua kondisi. Beberapa antiseptik dapat merusak kulit jika luka ditutupi setelah penerapannya. Antiseptik lain harus dibiarkan kering sepenuhnya sebelum luka ditutup. Periksa petunjuk di label atau kemasan atau tanyakan kepada apoteker cara menggunakan antiseptik dengan benar.</li><li><b>Antiseptik tidak dimaksudkan untuk pengunaan lebih dari satu minggu. </b>Jika dalam seminggu luka Anda belum sembuh atau membaik, Anda harus menghentikan penggunaannya dan segera berkonsultasi dengan dokter Anda.</li><li><b>Hanya luka ringan yang cukup diobati dengan antiseptik.</b> Beberapa jenis cedera mungkin memerlukan perawatan medis dan tidak bisa hanya diobati sendiri dengan antiseptik. Luka tersebut termasuk: luka besar, luka potong yang dalam, luka yang terus mengeluarkan darah, luka yang perlu jahitan, luka bakar tingkat lanjut, luka dengan benda tertanam yang tidak dapat dicabut, gigitan hewan, luka tusuk, dan luka mata. Ingatlah bahwa antiseptik hanya memberantas kuman di permukaan kulit, untuk kuman di bagian yang lebih dalam Anda perlu antibiotik.</li><li><b>Beberapa jenis antiseptik dapat mengiritasi kulit</b>. Tanyakan ke dokter sebelum menggunakan produk antiseptik pada anak di bawah usia dua tahun. Kulit bayi memiliki jaringan yang belum berkembang sempurna sehingga sensitif terhadap zat kimia apa pun, termasuk antiseptik. Orang tua dan orang dengan kulit sensitif juga perlu menanyakan ke dokter atau apoteker sebelum menggunakan antiseptik.</li><li><b>Yodium mungkin meninggalkan noda di kulit</b>. Noda itu bisa dihilangkan dengan senyawa yang disebut natrium tiosulfat. Bila Anda memiliki noda bekas yodium dan ingin menghilangkannya, tanyakan ke apoteker untuk membantu mendapatkan senyawa itu.</li><li><b>Antiseptik tidak diketahui berinteraksi</b> dengan obat-obatan lainnya. Namun, sebaiknya tidak menggunakan antiseptik bersama dengan krim, cairan atau salep topikal lain.</li><li><b>Beberapa antiseptik dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi.</b> Bila Anda memiliki alergi, Anda perlu mengecek dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan produk antiseptik yang dijual bebas.</li></ul>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-25338181125049452032011-07-19T21:34:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.244+07:00Paracetamol: Analgesik dan Antipiretik Terpopuler<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Fy7MJTh2UyZJK1Ap88ovudKf7PakcfcbmjS6AFC_5BRjawdk9qB70PHbyH_7oC9agz6Xk-5N44l5eUafdk69uCyuEr3Ij-tAeHPCDrx-1TcHBY25ai0c61p5te1ZxDSyeZfigZW2Le5G/s1600/paracetamol.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Fy7MJTh2UyZJK1Ap88ovudKf7PakcfcbmjS6AFC_5BRjawdk9qB70PHbyH_7oC9agz6Xk-5N44l5eUafdk69uCyuEr3Ij-tAeHPCDrx-1TcHBY25ai0c61p5te1ZxDSyeZfigZW2Le5G/s1600/paracetamol.jpg" /></a></div>Paracetamol atau acetaminophen adalah <a href="http://majalahkesehatan.com/memilih-obat-pereda-sakit/">obat penghilang rasa sakit</a> dan demam yang paling banyak digunakan. Kepopulerannya terutama disebabkan obat ini memiliki sedikit <a href="http://majalahkesehatan.com/7-tips-menghindari-efek-samping-obat/">efek samping</a> dan lebih ringan di perut, berbeda dengan aspirin dan ibuprofen yang dapat menyebabkan iritasi lambung.<br /><h3>Khasiat Paracetamol</h3><ol><li><strong>Analgesik. </strong>Paracetamol bekerja sebagai inhibitor prostaglandin lemah dengan menghalangi produksi prostaglandin, yang merupakan zat kimia yang terlibat dalam proses pengiriman pesan rasa sakit ke otak. Dengan mengurangi jumlah prostaglandin, paracetamol membantu mengurangi rasa sakit. Namun, berbeda dengan aspirin, paracetamol memblokir pesan rasa sakit di sistem saraf pusat, bukan pada sumber rasa sakit. Paracetamol digunakan untuk meringankan nyeri ringan sampai sedang, termasuk sakit kepala, migrain, nyeri otot, neuralgia, sakit punggung, nyeri sendi, nyeri rematik, sakit gigi, nyeri tumbuh gigi, artritis, dan nyeri menstruasi.</li><li><strong>Antipiretik. </strong>Paracetamol adalah antipiretik yang dapat mengurangi demam dengan memengaruhi bagian otak yang disebut hipotalamus yang mengatur suhu tubuh. Efek ini membuat paracetamol banyak digunakan dalam obat-obatan untuk batuk, pilek dan flu. Secara khusus, paracetamol diberikan kepada anak-anak setelah pemberian vaksinasi untuk mencegah demam pasca-imunisasi.</li><li><strong>Khasiat lain. </strong>Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paracetamol mungkin bermanfaat melindungi arteri dari perubahan yang mengarah pada <a href="http://majalahkesehatan.com/penyebab-dan-pencegahan-aterosklerosis/">pengerasan pembuluh darah</a>, yang dapat menyebabkan stroke, serangan jantung atau penyakit kardiovaskuler. Hal ini karena paracetamol dapat mencegah proses pembentukan plak arteri dengan menghambat oksidasi LDL (kolesterol buruk). Beberapa bukti lain menunjukkan paracetamol mungkin juga bermanfaat melindungi terhadap kanker ovarium.</li></ol>Paracetamol direkomendasikan untuk pasien yang kontraindikasi NSAID (obat anti-inflamasi non-steroid), termasuk mereka yang memiliki asma atau tukak lambung/maag dan mereka yang sensitif terhadap aspirin. Namun, paracetamol tidak memiliki sifat anti-inflamasi sehingga tidak berguna untuk mengurangi peradangan atau pembengkakan pada kulit atau sendi.<br /><h3>Efek paracetamol</h3>Tubuh menyerap paracetamol dengan cepat. Paracetamol dalam bentuk larutan lebih cepat diserap daripada tablet padat. Efek paracetamol biasanya akan mencapai puncaknya antara setengah jam sampai dua jam setelah konsumsi, dengan efek analgesik berlangsung selama sekitar empat jam. Setelah itu, paracetamol akan dikeluarkan dari tubuh.<br /><h3>Tips untuk Anda</h3>Beberapa tips berikut perlu diperhatikan bila Anda mengambil paracetamol untuk pengobatan sendiri:<br /><ul><li><strong>Jangan melebihi dosis yang ditentukan</strong> pada label, yang didasarkan pada umur dan berat badan. Dosis paracetamol yang disarankan untuk bayi dan anak-anak adalah 60 mg per kg berat badan per hari. Dosis yang disarankan untuk orang dewasa adalah tidak melebihi 3 g per hari. Dalam kasus rasa sakit yang hebat dan atas resep dokter, dosis dewasa dapat diberikan 4 g per hari.</li><li><strong>Berikan jeda waktu</strong> antara dua dosis paracetamol. Jeda waktu minimal 4 jam atau 6 jam pada anak-anak. Sebagai contoh, pada anak-anak diberikan 10 mg per kg bb setiap 4 jam atau 15 mg per kg bb setiap 6 jam.</li><li><strong>Waspadai interaksi obat</strong>. Obat penurun kolesterol <em>cholestyramine</em> dapat mengurangi tingkat penyerapan paracetamol oleh usus, sedangkan <em>metoclopramide</em> dan <em>domperidone</em>, yang digunakan untuk meringankan gejala gangguan perut, mungkin memiliki efek sebaliknya.</li><li><strong>Paracetamol tidak menimbulkan kecanduan</strong>, bahkan pada orang yang sering menggunakannya. Namun, penggunaan jangka panjang atau reguler dapat <strong>meningkatkan aktivitas antikoagulan</strong><strong> warfarin</strong> atau obat-obatan sejenisnya. Jika Anda dalam pengobatan antikoagulan, konsultasikan dengan dokter Anda bila mengambil paracetamol lebih dari 4 hari karena potensi risiko pendarahan.</li><li><strong>Mintalah nasihat medis dari dokter</strong> jika <strong>rasa sakit </strong>bertahan lebih dari <strong>5 hari</strong> dan jika <strong>demam</strong> berlangsung lebih dari <strong>3 hari</strong>.</li><li><strong>Waspadai overdosis</strong>. Jika Anda mengonsumsi obat lain, pastikan obat itu tidak mengandung paracetamol, atau acetaminophen (nama lainnya). Banyak obat dengan berbagai merk yang mengandung paracetamol, baik sebagai zat tunggal atau dalam kombinasi dengan zat lain. Overdosis paracetamol dapat menyebabkan kerusakan hati yang tidak bisa dipulihkan. Itulah mengapa di sejumlah negara maju seperti Jerman dan Inggris, pembelian paracetamol tanpa resep dibatasi jumlahnya.</li><li><strong>Paracetamol aman untuk ibu hamil</strong>. Lembaga pengawasan obat AS (FDA) menetapkan kategori B untuk penggunaan paracetamol pada masa kehamilan. Artinya, penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin atau studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan dampak buruk yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada <a href="http://majalahkesehatan.com/obat-obatan-dan-ibu-hamil/">wanita hamil di trimester pertama </a>(dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).</li><li><strong>Paracetamol aman untuk ibu menyusui.</strong> Sebuah studi menemukan bahwa dosis puncak paracetamol dalam ASI dicapai setelah satu sampai dua jam sang ibu mengambilnya secara oral. Dengan asumsi bayi menelan susu 90 ml pada 3, 6, dan 9 jam setelah konsumsi paracetamol ibunya, jumlah paracetamol yang tersedia untuk konsumsi kurang dari 0,23% dari dosis ibu. <em>American Academy of Pediatrics</em> mengklasifikasikan paracetamol sebagai obat yang ?biasanya aman untuk ibu menyusui?.</li></ul>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-59583317927364368142011-07-15T19:06:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.265+07:00Nyeri Dada Tidak Selalu Karena Masalah Jantung<span class="Apple-style-span" style="color: #565656; font-family: Verdana, Tahoma, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;"></span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBujoJXbFEVgE7dPwPX_Dm-4pD4DfrkNcA-BbUsv12v1gRHH97aXhP3n1MzPCAlWjOpn6xl3kcj6BRcJW3hWE9JEsqcvwRFanmXM9Kypl89pDhnFSSGJPE2gKflD1GSPVvmpuXzWgM6Jhh/s1600/heart01.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBujoJXbFEVgE7dPwPX_Dm-4pD4DfrkNcA-BbUsv12v1gRHH97aXhP3n1MzPCAlWjOpn6xl3kcj6BRcJW3hWE9JEsqcvwRFanmXM9Kypl89pDhnFSSGJPE2gKflD1GSPVvmpuXzWgM6Jhh/s320/heart01.jpg" width="320" /></a></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Nyeri dada hampir selalu menyebabkan kecemasan karena lokasinya berada di dekat jantung. Oleh karena itu, keluhan tersebut termasuk yang paling sering dikonsultasikan ke dokter. Padahal, penyebabnya tidak selalu berkaitan dengan jantung.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Manifestasi nyeri dada dapat berbeda-berbeda tergantung penyebabnya. Rasa nyeri mungkin dirasakan hanya di satu sisi atau di kedua sisi dada, terbatas atau menjalar sampai ke punggung atau lengan, berlangsung singkat atau lama, terjadi pada saat istirahat atau ketika beraktivitas/bernafas. Rasa nyeri sering terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti mual, muntah, sesak nafas, berkeringat, atau gelisah.</div><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 14px; font-weight: bold; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 6px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 12px; vertical-align: baseline;">Penyebab</h3><div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Nyeri dada dapat disebabkan oleh banyak faktor, yang dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">jantung dan non-jantung</strong>. Penyebab paling umum nyeri dada karena <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://majalahkesehatan.com/9-gangguan-jantung-yang-wajib-anda-ketahui/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #7b0099; font-size: 12px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">masalah jantung</a></strong>adalah <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">angina pektoris</strong> (sesak dada karena otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen). Masalah jantung lain yang menyebabkan nyeri dada antara lain adalah <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">cacat katup jantung, penyakit otot jantung, gangguan irama jantung, </strong>dan<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">peradangan</strong> <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">pada perikardium atau otot jantung (miokarditis)</strong>.<br />Penyebab non-jantung dari nyeri dada termasuk:</div><ul style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 20px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penyakit gangguan <a href="http://majalahkesehatan.com/tips-berpuasa-bagi-penderita-sakit-maag/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #7b0099; font-size: 12px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">asam lambung/ maag</a></strong></li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Radang selaput dada (pleuritis)</strong></li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Gangguan saluran pencernaan</strong>, seperti kejang esofagus, ruptur di tenggorokan (esofagus pecah), peradangan pankreas (pankreatitis), radang kandung empedu</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penyakit paru-paru</strong> seperti embolisme paru, pneumotoraks, infeksi paru (pneumonia), <a href="http://majalahkesehatan.com/kanker-paru-kankernya-para-perokok/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #7b0099; font-size: 12px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">kanker paru</a></li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penyakit arteri utama</strong> (aorta), seperti aneurisma aorta, diseksi aorta</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Gangguan otot dan dinding dada</strong>, seperti luka (memar, tegang otot, tulang rusuk patah) atau metastasis kanker</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Mengkonsumsi obat-obatan</strong> seperti triptans, ergotamine, kokain</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Gangguan kejiwaan</strong> seperti kecemasan, kepanikan dan depresi</li></ul><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Selain itu, ada penyakit lain seperti<a href="http://majalahkesehatan.com/herpes-zoster-penyakit-kelanjutan-cacar-air/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #7b0099; font-size: 12px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> herpes zoster</a>, sarkoidosis atau <a href="http://majalahkesehatan.com/penyakit-misterius-bernama-lupus/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #7b0099; font-size: 12px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">lupus eritematosus sistemik</a> yang rasa sakitnya dapat dirasakan di daerah dada.</div><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 14px; font-weight: bold; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 6px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 12px; vertical-align: baseline;">Diagnosis</h3><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk mendiagnosis, dokter akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memahami lebih rinci rasa nyeri yang dirasakan. Hal itu mencakup pertanyaan tentang:</div><ul style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 20px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Di mana lokasi nyeri, kapan dirasakan dan bagaimana rasanya (menggigit, menusuk, membakar).</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Apakah rasa sakit terkait dengan gerakan tubuh atau posisi tubuh tertentu, saat bernafas atau makan.</li></ul><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Selain itu, dokter akan menanyakan penyakit sebelumnya dan faktor risiko lain yang mungkin ada. Dengan menggunakan stetoskop, dokter lalu memonitor suara jantung dan nafas Anda untuk mengetahui apakah ada kelainan.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Diagnosis standar nyeri dada termasuk elektrokardiogram (EKG) dan tes darah. Penyelidikan lebih lanjut mungkin dilakukan dengan ultrasound, sinar-X, CT scan atau gastroskopi untuk mengetahui lebih jelas masalah jantung, paru-paru atau lambung yang mendasari.</div><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 14px; font-weight: bold; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 6px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 12px; vertical-align: baseline;">Pengobatan</h3><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Nyeri dada bukanlah penyakit tersendiri tetapi gejala suatu penyakit. Pengobatan hanya dilakukan setelah penyakit yang mendasarinya diketahui.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Nyeri dada dalam serangan akut angina pektoris, misalnya, dapat dihentikan cepat dengan nitrogliserin (trinitrat gliseril) yang diambil sebagai semprotan. Dalam serangan jantung, aliran darah ke otot jantung diperlancar dengan obat pengencer darah seperti aspirin, heparin atau dengan pelebaran arteri koroner yang tersumbat, misalnya, dengan menggunakan balon (balonisasi).</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bila penyebabnya adalah gangguan asam lambung (maag) maka pengobatan dilakukan untuk mengurangi produksi asam lambung atau menetralisir asam, misalnya dengan pemberian omeprazole, ranitidin dan antasid.</div></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-81165573665935251212011-07-15T18:55:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.337+07:00Darah di Tinja, Kapan Perlu Dicemaskan?<span class="Apple-style-span" style="color: #565656; font-family: Verdana, Tahoma, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;"></span><br /><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinphRbUcmn0IuBITBX0eDsybp9Ot_3oEeAX-SrBWBsFfBZt5Cigq-NTgXNN9bSd5ZaOEwhKE3vU13H1XZTX7aPyWMiPUCRez7Mp-aGpzuJdIg36Iwj7xeTUR8HTbf1tyYUwD025jS1Td5W/s1600/2f16f1e5a7toilet.jpg.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinphRbUcmn0IuBITBX0eDsybp9Ot_3oEeAX-SrBWBsFfBZt5Cigq-NTgXNN9bSd5ZaOEwhKE3vU13H1XZTX7aPyWMiPUCRez7Mp-aGpzuJdIg36Iwj7xeTUR8HTbf1tyYUwD025jS1Td5W/s1600/2f16f1e5a7toilet.jpg.jpg" /></a></div>Melihat darah di tinja atau berceceran di toilet dapat membuat Anda panik. Untungnya, sebagian besar bercak darah di tinja bukanlah pertanda masalah yang berat. Pada kebanyakan kasus, penyebabnya adalah <a href="http://majalahkesehatan.com/terapi-dan-pencegahan-ambeien-atau-wasir/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #7b0099; font-size: 12px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ambeien/wasir</a> atau fisura anus. Wasir adalah pembuluh darah yang bengkak di dubur atau anus yang bisa menyakitkan, gatal, dan kadang-kadang berdarah. Perdarahan tanpa rasa sakit di dubur saat buang air besar adalah gejala umum wasir. Fisura anus atau perobekan lapisan anus saat<a href="http://majalahkesehatan.com/penyebab-dan-penanganan-sembelit-atau-konstipasi/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #7b0099; font-size: 12px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">mengeluarkan tinja yang keras</a> adalah sebab lain adanya darah di tinja.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Namun demikian, Anda tetap perlu waspada karena penyakit lain mungkin dapat terlibat. Darah di tinja dapat merupakan gejala kondisi berikut:</div><ul style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 20px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Kanker/polip kolon (usus besar)</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Kolitis ulseratif (radang kolon)</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penyakit Crohn</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Infeksi bakteri, misalnya amubiasis dan salmonelosis</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Divertikulitis</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penyumbatan arteri usus</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Proliferasi tidak terkendali bakteri usus setelah konsumsi antibiotik</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penyakit tifus</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Overdosis pengobatan antikoagulan</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Konsekuensi dari sodomi</li></ul><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 14px; font-weight: bold; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 6px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 12px; vertical-align: baseline;">Tanda-tanda</h3><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk memahami apakah darah di tinja berasal dari bagian anus/dubur atau sistem gastrointestinal yang lebih atas, tanda-tanda berikut perlu diperhatikan:</div><ul style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 20px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pertama, coba dicermati lagi apakah warna merah/hitam di tinja Anda adalah darah. <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Makanan tertentu</strong> seperti daging, kembang kol, brokoli, tomat, pisang, atau suplemen zat besi dapat<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">menyebabkan tinja berwarna merah atau hitam.</strong></li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Jika darah berwarna <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">merah cerah</strong>, umumnya sumbernya berasal dari dubur, bagian akhir usus besar, atau anus. Jika berasal dari bagian yang lebih atas, darah umumnya<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"> berwarna lebih gelap atau </strong><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">hitam seperti arang</strong> dengan bau yang sangat tidak sedap. Warna tersebut disebabkan oleh proses pencernaan darah di sepanjang perjalanannya di usus.</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Jika darah hadir <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">di</strong> <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">ujung tinja atau hanya di permukaan tinja</strong>, sumbernya berasal dari anus atau dubur. Wasir dan fisura anus adalah penyebab utamanya. Darah menstruasi pada perempuan juga bisa tanpa disadari menempel di tinja. Bila <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">darah bercampur dengan tinja</strong>, sumber perdarahan lebih tinggi (di usus besar pada umumnya).</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tanda peringatan lain pada perdarahan yang bukan disebabkan oleh wasir adalah <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">darah tidak melimpah</strong>. Polip prakanker di dekat ujung usus besar dapat meniru perdarahan wasir, namun jumlah darahnya biasanya tidak banyak. Bila terdapat polip, biasanya perdarahan hadir dalam usus<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">selama bertahun-tahun</strong> sebelum lesinya menjadi kanker. Deteksi dini polip ini bisa mencegah perkembangannya menjadi kanker dengan pembedahan yang aman.</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Jika terjadi <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">perdarahan berulang</strong> dalam jumlah kecil atau ada rasa <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">nyeri yang tumpul (sebah)</strong> di perut bagian atas, kemungkinan masalahnya di lambung atau usus Anda.</li></ul><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 14px; font-weight: bold; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 6px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 12px; vertical-align: baseline;">Diagnosis</h3><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bila sumber perdarahan bukan wasir atau fisura anus, Anda perlu segera memeriksakan diri untuk mendiagnosis penyakitnya. Dokter dapat melakukan berbagai pemeriksaan berikut, tergantung pada usia, gejala, dan riwayat medis masa lalu Anda:</div><ul style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 20px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pemeriksaan rektal.</strong> Kadang-kadang dokter dapat mendeteksi penyebab pendarahan hanya dengan pemeriksaan dubur. Pada orang muda, pemeriksaan ini mungkin sudah cukup. Polip dan kanker usus besar lebih umum pada orang tua, sehingga penyelidikan perdarahan terutama lebih diperlukan pada pasien di atas usia 40 tahun.</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Anoskopi</strong>. Anoskopi memungkinkan dokter untuk memeriksa anus dan rektum bawah. Hal ini dapat dilakukan melalui rawat jalan dan tidak memerlukan bius.</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Sigmoidoskopi</strong>. Selama sigmoidoskopi, dokter dapat memeriksa rektum dan bagian usus besar yang lebih rendah. Sigmoidoskopi dapat dilakukan tanpa bius.</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Kolonoskopi.</strong> Kolonoskopi adalah prosedur di mana dokter memeriksa seluruh usus besar, biasanya pada saat pasien dibius.</li></ul>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-12127877232007782162011-07-15T18:49:00.005+07:002011-09-30T00:24:55.490+07:00Darah di Air Mani: Penyebab Biasanya Tidak Berbahaya<span class="Apple-style-span" style="color: #565656; font-family: Verdana, Tahoma, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;"></span><br /><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1e2aQ11HlHKF7OaO7Z01Vr56tZnouMsVF1iYTzI8QHt9jTsCvFCFx9fwcZG6nJisc5tdRFbiTEcOiG3Cr97n8kgDpsnbiJSyPVBkcQBXLb_9gssW1IDVUQHd62so1b70HWYorSuljcZUh/s1600/men4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1e2aQ11HlHKF7OaO7Z01Vr56tZnouMsVF1iYTzI8QHt9jTsCvFCFx9fwcZG6nJisc5tdRFbiTEcOiG3Cr97n8kgDpsnbiJSyPVBkcQBXLb_9gssW1IDVUQHd62so1b70HWYorSuljcZUh/s320/men4.jpg" width="320" /></a></div>Air mani yang kemerahan, bukan putih sedikit kekuningan, banyak membuat pria cemas. Mereka khawatir ada masalah serius yang menyebabkannya. Dalam kebanyakan kasus, darah di cairan sperma (atau dalam bahasa medisnya disebut <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">hematospermia</strong> atau <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">hemospermia)</strong> bukanlah hal yang terlalu merisaukan dan biasanya menghilang sendiri. Hematospermia jarang berhubungan dengan patologi berbahaya pada pria muda.</div><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 14px; font-weight: bold; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 6px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 12px; vertical-align: baseline;">Penyebab</h3><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Hematospermia biasanya terjadi karena vena penis yang terluka oleh gerakan keras, mengenakan celana terlalu ketat atau cedera. Kebiasaan seks tertentu yang terlalu bersemangat atau terlalu sering juga dapat menimbulkan perdarahan. Penyebab umum lainnya adalah infeksi di kelenjar prostat (prostatitis), di vesikula seminalis/saluran ejakulasi, atau di uretra (uretritis). Penyebab infeksi dari hematospermia termasuk infeksi menular seksual (HIV, virus herpes simpleks, chlamydia, dll), tuberkulosis (TBC) dan sitomegalovirus.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penyebab yang sangat jarang adalah masalah pembekuan darah, varises prostat dan tumor. Masalah pembekuan darah dapat disebabkan oleh hemofilia atau terlalu banyak mengonsumsi obat pengencer darah. Tumor atau kanker dapat terjadi di <a href="http://majalahkesehatan.com/mengenal-kanker-prostat/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #7b0099; font-size: 12px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">prostat</a>, vesikula seminalis, atau uretra. Sebagian besar hematospermia yang terkait kanker terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 40 tahun. Pada kira-kira setengah kasus, hematospermia tidak diketahui penyebabnya (idiopatik).</div><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 14px; font-weight: bold; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 6px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 12px; vertical-align: baseline;">Diagnosis</h3><div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Jika hematospermia berlangsung lebih 2 bulan, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya. Faktor yang menentukan tingkat pemeriksaan meliputi usia pasien, durasi masalah dan kehadiran hematuria (darah di urin). Diagnosis dimulai dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin akan menanyakan hal-hal berikut untuk menemukan penyebabnya:</div><ul style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 20px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Berapa kali darah telah terlihat pada air mani?</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Kapan perdarahan mulai?</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Apakah ada darah dalam urin atau perdarahan di daerah lain tubuh?</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Seberapa sering Anda berhubungan seks?</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bagaimana kebiasan seksual Anda?</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Apakah Anda memiliki penyakit lain?</li><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-type: square; margin-bottom: 9px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 9px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Apakah Anda pernah menderita penyakit menular seksual?</li></ul><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan tes urin untuk mengetahui kehadiran infeksi dan foto rontgen untuk melihat struktur uretra.</div><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 14px; font-weight: bold; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 6px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 12px; vertical-align: baseline;">Perawatan</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQyDEa58JGKlExgpcLLqDAO8xdY40G28rV4dHHzxOXq3JjcM4lM1lCFsB0iC9PLgDiVdXHy_HNnDG_WVijOKxeEnngF9C0ck7Q7ihR0SFnjfWVN5nZiuvQU-vgAtjSVWZhjbmcJid8xug9/s1600/gejala-stroke.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQyDEa58JGKlExgpcLLqDAO8xdY40G28rV4dHHzxOXq3JjcM4lM1lCFsB0iC9PLgDiVdXHy_HNnDG_WVijOKxeEnngF9C0ck7Q7ihR0SFnjfWVN5nZiuvQU-vgAtjSVWZhjbmcJid8xug9/s1600/gejala-stroke.jpg" /></a></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Banyak pria beberapa kali mendapati darah dalam air mani (semen) mereka, yang lainnya mungkin hanya sekali. Pengobatan tampaknya tidak berpengaruh karena pada sebagian besar kasus penyebabnya tidak diketahui. Jika penyebabnya diketahui, pengobatan ditujukan pada penyebabnya. Dokter dapat memberikan antibiotik untuk waktu yang singkat jika ada infeksi. Hematospermia karena kanker atau varises prostat mungkin perlu operasi.</div></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-46581937395318487492011-07-15T18:49:00.004+07:002011-09-30T00:24:55.419+07:00Nyeri Dada Tidak Selalu Karena Masalah Jantung<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZaSXiPPPya3cZzUSKofE5C3IRalhMvmL2tevjalWHRBqH4G7bx72Q2nBWSAP6Ir9v11sxsUB-cR2UzqnNkEdqk7xRrbVUGkSo2s5FHznQb_ifB5va-MeA4ugmRHf1d_GFCreaforFu7_m/s1600/heart01.jpg"><img style="float:left; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZaSXiPPPya3cZzUSKofE5C3IRalhMvmL2tevjalWHRBqH4G7bx72Q2nBWSAP6Ir9v11sxsUB-cR2UzqnNkEdqk7xRrbVUGkSo2s5FHznQb_ifB5va-MeA4ugmRHf1d_GFCreaforFu7_m/s320/heart01.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5629545894768555618" /></a><br />Melihat darah di tinja atau berceceran di toilet dapat membuat Anda panik. Untungnya, sebagian besar bercak darah di tinja bukanlah pertanda masalah yang berat. Pada kebanyakan kasus, penyebabnya adalah ambeien/wasir atau fisura anus. Wasir adalah pembuluh darah yang bengkak di dubur atau anus yang bisa menyakitkan, gatal, dan kadang-kadang berdarah. Perdarahan tanpa rasa sakit di dubur saat buang air besar adalah gejala umum wasir. Fisura anus atau perobekan lapisan anus saat mengeluarkan tinja yang keras adalah sebab lain adanya darah di tinja.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-52352904646720734942011-07-15T18:49:00.003+07:002011-07-20T17:20:57.519+07:00Nyeri Dada Tidak Selalu Karena Masalah Jantung<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZaSXiPPPya3cZzUSKofE5C3IRalhMvmL2tevjalWHRBqH4G7bx72Q2nBWSAP6Ir9v11sxsUB-cR2UzqnNkEdqk7xRrbVUGkSo2s5FHznQb_ifB5va-MeA4ugmRHf1d_GFCreaforFu7_m/s1600/heart01.jpg"><img style="float:left; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZaSXiPPPya3cZzUSKofE5C3IRalhMvmL2tevjalWHRBqH4G7bx72Q2nBWSAP6Ir9v11sxsUB-cR2UzqnNkEdqk7xRrbVUGkSo2s5FHznQb_ifB5va-MeA4ugmRHf1d_GFCreaforFu7_m/s320/heart01.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5629545894768555618" /></a><br />Melihat darah di tinja atau berceceran di toilet dapat membuat Anda panik. Untungnya, sebagian besar bercak darah di tinja bukanlah pertanda masalah yang berat. Pada kebanyakan kasus, penyebabnya adalah ambeien/wasir atau fisura anus. Wasir adalah pembuluh darah yang bengkak di dubur atau anus yang bisa menyakitkan, gatal, dan kadang-kadang berdarah. Perdarahan tanpa rasa sakit di dubur saat buang air besar adalah gejala umum wasir. Fisura anus atau perobekan lapisan anus saat mengeluarkan tinja yang keras adalah sebab lain adanya darah di tinja.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-54751527955685346332011-07-15T18:48:00.001+07:002011-09-30T00:24:55.564+07:00Darah di Air Mani: Penyebab Biasanya Tidak BerbahayaAir mani yang kemerahan, bukan putih sedikit kekuningan, banyak membuat pria cemas. Mereka khawatir ada masalah serius yang menyebabkannya. Dalam kebanyakan kasus, darah di cairan sperma (atau dalam bahasa medisnya disebut hematospermia atau hemospermia) bukanlah hal yang terlalu merisaukan dan biasanya menghilang sendiri. Hematospermia jarang berhubungan dengan patologi berbahaya pada pria muda.<br />Penyebab<br />Hematospermia biasanya terjadi karena vena penis yang terluka oleh gerakan keras, mengenakan celana terlalu ketat atau cedera. Kebiasaan seks tertentu yang terlalu bersemangat atau terlalu sering juga dapat menimbulkan perdarahan. Penyebab umum lainnya adalah infeksi di kelenjar prostat (prostatitis), di vesikula seminalis/saluran ejakulasi, atau di uretra (uretritis). Penyebab infeksi dari hematospermia termasuk infeksi menular seksual (HIV, virus herpes simpleks, chlamydia, dll), tuberkulosis (TBC) dan sitomegalovirus.<br /><br />Penyebab yang sangat jarang adalah masalah pembekuan darah, varises prostat dan tumor. Masalah pembekuan darah dapat disebabkan oleh hemofilia atau terlalu banyak mengonsumsi obat pengencer darah. Tumor atau kanker dapat terjadi di prostat, vesikula seminalis, atau uretra. Sebagian besar hematospermia yang terkait kanker terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 40 tahun. Pada kira-kira setengah kasus, hematospermia tidak diketahui penyebabnya (idiopatik).<br /><br />Diagnosis<br />Jika hematospermia berlangsung lebih 2 bulan, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya. Faktor yang menentukan tingkat pemeriksaan meliputi usia pasien, durasi masalah dan kehadiran hematuria (darah di urin). Diagnosis dimulai dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin akan menanyakan hal-hal berikut untuk menemukan penyebabnya:<br /><br />Berapa kali darah telah terlihat pada air mani?<br />Kapan perdarahan mulai?<br />Apakah ada darah dalam urin atau perdarahan di daerah lain tubuh?<br />Seberapa sering Anda berhubungan seks?<br />Bagaimana kebiasan seksual Anda?<br />Apakah Anda memiliki penyakit lain?<br />Apakah Anda pernah menderita penyakit menular seksual?<br />Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan tes urin untuk mengetahui kehadiran infeksi dan foto rontgen untuk melihat struktur uretra.<br /><br />Perawatan<br /><br />Banyak pria beberapa kali mendapati darah dalam air mani (semen) mereka, yang lainnya mungkin hanya sekali. Pengobatan tampaknya tidak berpengaruh karena pada sebagian besar kasus penyebabnya tidak diketahui. Jika penyebabnya diketahui, pengobatan ditujukan pada penyebabnya. Dokter dapat memberikan antibiotik untuk waktu yang singkat jika ada infeksi. Hematospermia karena kanker atau varises prostat mungkin perlu operasi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-82862468004470791792011-07-15T18:48:00.000+07:002011-07-15T18:49:19.601+07:00Darah di Air Mani: Penyebab Biasanya Tidak BerbahayaAir mani yang kemerahan, bukan putih sedikit kekuningan, banyak membuat pria cemas. Mereka khawatir ada masalah serius yang menyebabkannya. Dalam kebanyakan kasus, darah di cairan sperma (atau dalam bahasa medisnya disebut hematospermia atau hemospermia) bukanlah hal yang terlalu merisaukan dan biasanya menghilang sendiri. Hematospermia jarang berhubungan dengan patologi berbahaya pada pria muda.<br />Penyebab<br />Hematospermia biasanya terjadi karena vena penis yang terluka oleh gerakan keras, mengenakan celana terlalu ketat atau cedera. Kebiasaan seks tertentu yang terlalu bersemangat atau terlalu sering juga dapat menimbulkan perdarahan. Penyebab umum lainnya adalah infeksi di kelenjar prostat (prostatitis), di vesikula seminalis/saluran ejakulasi, atau di uretra (uretritis). Penyebab infeksi dari hematospermia termasuk infeksi menular seksual (HIV, virus herpes simpleks, chlamydia, dll), tuberkulosis (TBC) dan sitomegalovirus.<br /><br />Penyebab yang sangat jarang adalah masalah pembekuan darah, varises prostat dan tumor. Masalah pembekuan darah dapat disebabkan oleh hemofilia atau terlalu banyak mengonsumsi obat pengencer darah. Tumor atau kanker dapat terjadi di prostat, vesikula seminalis, atau uretra. Sebagian besar hematospermia yang terkait kanker terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 40 tahun. Pada kira-kira setengah kasus, hematospermia tidak diketahui penyebabnya (idiopatik).<br /><br />Diagnosis<br />Jika hematospermia berlangsung lebih 2 bulan, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya. Faktor yang menentukan tingkat pemeriksaan meliputi usia pasien, durasi masalah dan kehadiran hematuria (darah di urin). Diagnosis dimulai dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin akan menanyakan hal-hal berikut untuk menemukan penyebabnya:<br /><br />Berapa kali darah telah terlihat pada air mani?<br />Kapan perdarahan mulai?<br />Apakah ada darah dalam urin atau perdarahan di daerah lain tubuh?<br />Seberapa sering Anda berhubungan seks?<br />Bagaimana kebiasan seksual Anda?<br />Apakah Anda memiliki penyakit lain?<br />Apakah Anda pernah menderita penyakit menular seksual?<br />Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan tes urin untuk mengetahui kehadiran infeksi dan foto rontgen untuk melihat struktur uretra.<br /><br />Perawatan<br /><br />Banyak pria beberapa kali mendapati darah dalam air mani (semen) mereka, yang lainnya mungkin hanya sekali. Pengobatan tampaknya tidak berpengaruh karena pada sebagian besar kasus penyebabnya tidak diketahui. Jika penyebabnya diketahui, pengobatan ditujukan pada penyebabnya. Dokter dapat memberikan antibiotik untuk waktu yang singkat jika ada infeksi. Hematospermia karena kanker atau varises prostat mungkin perlu operasi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-4145612149627859062011-07-15T18:42:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.636+07:00Darah di Air Seni, Perlukah Dicemaskan?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV_jwOOx6nh_jPRgr3jq4d4qsnZ3VnTZdfy-h-a_jP6UW_i3d75hZBDWBZ7s1Hz_fpFZXKJ7xd0ZFvE4PA-eKFekt-gifESCRAmBPABwsXkgLGztP9pBdRJF2UIya_TkDAOvF3dfy3DBNC/s1600/c10971.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV_jwOOx6nh_jPRgr3jq4d4qsnZ3VnTZdfy-h-a_jP6UW_i3d75hZBDWBZ7s1Hz_fpFZXKJ7xd0ZFvE4PA-eKFekt-gifESCRAmBPABwsXkgLGztP9pBdRJF2UIya_TkDAOvF3dfy3DBNC/s1600/c10971.gif" /></a></div><br />Darah dalam urin, dalam istilah medis disebut hematuria, adalah gejala yang kadang-kadang mengkhawatirkan. Perdarahan dapat menandakan penyakit ginjal berat. Namun, sebelum cemas, perlu diketahui bahwa warna merah kencing tidak selalu berkaitan dengan keberadaan darah. Kondisi-kondisi tertentu bisa salah dipahami sebagai hematuria. Misalnya, jika Anda telah makan bit atau rifampisin (antibiotik yang diekskresikan oleh ginjal) maka urin Anda akan berwarna merah. Untuk memastikan bahwa itu benar-benar darah, periksa latar belakang dan perkembangan warna merah urin Anda.<br /><br />Penyebab<br />Pertama-tama, mari kita memahami aliran urin untuk lebih memahami kerusakan yang bisa menyebabkan perdarahan. Urin dibentuk oleh dua ginjal dari darah di arteri yang mengalir ke dalam unit-unit fungsional ginjal yang disebut nefron. Urin awal ini akan mengalami beberapa perubahan melalui berbagai tabung ginjal. Urin dalam bentuk akhir dibuang ke kandung kemih melalui dua ureter. Dari kandung kemih urin dikeluarkan melalui uretra saat buang air kecil. Sumber perdarahan dapat berada di semua tingkatan anatomi. Darah dapat berasal dari ginjal, ureter, kandung kemih, prostat atau uretra. Ketika darah muncul pada akhir buang air kecil (hematuria terminal), kemungkinan berasal dari kandung kemih atau prostat. Bila urin berwarna merah dari awal sampai akhir buang air kecil (hematuria total), darah kemungkinan berasal dari ginjal, meskipun dapat juga berasal dari kandung kemih.<br /><br />Hematuria mungkin disebabkan tumor atau infeksi ginjal (nefritis, pielonefritis atau glomerulonefritis), infeksi di uretra (uretritis), prostat (prostatitis) atau kandung kemih (cystitis), dan pembesaran/tumor prostat. Kencing batu, yaitu batu ginjal yang terjebak di dalam ureter, ginjal, kandung kemih atau uretra, hampir selalu menyebabkan munculnya darah dalam urin. Faktor-faktor lain seperti obat pengencer darah yang mencegah pembekuan darah, atau obat-obatan anti-inflamasi seperti aspirin mendorong perdarahan saluran kemih. Cedera urogenital setelah jatuh, kelelahan parah, dan diabetes adalah sebab lain adanya darah di urin. Pada penderita diabetes, pembuluh darah memang rapuh sehingga risiko perdarahan lebih besar.<br /><br />Hematuria sering muncul dengan tanda-tanda lain yang menyertainya seperti sakit perut, sensasi terbakar pada saat buang air kecil atau buang air kecil terlalu sering. Jika gejala ini persisten, penting bagi Anda untuk menemui dokter agar dapat mengetahui penyebabnya. Dokter biasanya akan mengambil sampel urine dan meminta melakukan USG atau urografi intravena. Pada penyakit ginjal seperti glomerulonefritis, biopsi ginjal mungkin dilakukan untuk mengkonfirmasi kondisi nefron, mengetahui jenis masalah dan menyesuaikan pengobatan.<br /><br />Perawatan<br />Penanganan hematuria tergantung pada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi saluran kemih, pengobatan antibiotika sudah cukup. Jika penyebabnya adalah tumor atau batu ginjal, mungkin memerlukan pembedahan. Dalam kasus pembesaran prostat, tujuan pengobatan adalah mengurangi volume kelenjar prostat.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-67098530347635285772011-07-15T00:04:00.000+07:002011-09-30T00:24:55.714+07:00Klasifikasi Stroke<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;"><div style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM1qJgvnWzjPEg97FE6_jrddU1dy7JKF3iY324_PN-K8u-Uj7wO06nm_FpUuCBuiq9u9hIh6gcYj-Lg1D2kcVslFoBF_M3RBw9NTyRgoJe1uDMic2hRSo_1csbVZ1B14fPEMvD9IUo-Jv3/s1600/gejala-stroke.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM1qJgvnWzjPEg97FE6_jrddU1dy7JKF3iY324_PN-K8u-Uj7wO06nm_FpUuCBuiq9u9hIh6gcYj-Lg1D2kcVslFoBF_M3RBw9NTyRgoJe1uDMic2hRSo_1csbVZ1B14fPEMvD9IUo-Jv3/s1600/gejala-stroke.jpg" /></a></div><br /><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Stroke dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 46.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Non hemorragi / iskomik / infarte.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 60.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> 1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Transient ischemic attack ( TIA )serangan islamik sepintas TIA merupakan tampilan peristiwa berupa episode-episode serangan sesaat yaitu dari suatu disfungsi serebral fekal akibat gangguan vaskuler dengan lama serangan sekitar 2-15 menit sampai paling lama 24 jam.</span><br /></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 60.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Devisit neurologis iskemik sepintas /reversibel ischemic neurologis devisit ( RIND)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gejala dan tada gangguan neurolgis yang berlangsung lebih lama dari 24 jam dan kemudian pulih kembali ( dalam jangka waktu kurang dari 3 minggu )</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 60.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">In Evolution/progresing stroke</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gejala gangguan neurologis yang progresif dalam waktu 6 jam atau lebih.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 60.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Stroke komplit ( Complete stroke/permannent stroke )</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gejala gangguan neurologis dengan LESI yang stabil sesama periode 18-24 jam tanpa adanya progresif lanjut.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 46.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Stroke Hemorrgi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 32.2pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendarahan intrakronis dibedakan berdasarkan tempat pendarahnnya, yakni dirongga suprapraknoid yang bocor kedalam otak ( intra cerebra) . ada juga pendarahan subarakhnoid yang bocor kedalam otak atau sebaliknya. Selanjutnya gangguan-gangguan arteri yang menimbulkan pendarahan otak spontan di sebabkan lagi berdasarkan ukuran dan lokasi regional otak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Eksologi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 32.2pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Smeitzer (2001) stroke biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian yaitu :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 53.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Trambosis Serebral</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 2cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Atheroscclerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah penyebab utama trombosis serebral yang merupakan penyebab paling umum dari stroke. Tanda-tanda trombosis serebral bervariasi. Sakit kepala adalah awitan yang sangat umum.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2cm; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 53.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Embolisme Serebra</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 2cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Embolus biasanya menyumbat artheri serebral tengah dan cabang-cabangnya yang merusak sirkulasi serebral.awitan hemiparesisi tiba-tiba dengan afasia/tanpa afasia/kehilangan kesadaran pada pasien dengan penyakit jantung/pulmonal adalah karakteristik dari embolisme serebral</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 53.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Iskemia Serebral</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 2cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Iskemia serebral (insufisiensi suplai darah keotak) Terutama karena konstriksi ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 53.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hemorraghi serebral</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 67.65pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Heorraghi ekstradural (hemorraghi epidural) adalah kedaruratan bedah neuro yang memerlukan perawatan segera</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 67.65pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hemorraghi subdural pada dasarnya sama dengan hemorraghi epidural kecuali bahwa hemitomi subdural biasanya jembatan vena robek karenanya periode pembentukan hemitomi lebih lama dan menyebabkan tekanan pada otak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 67.65pt; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Patofosiologi </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.3pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Long (1996) otak sangat tergantung kepada oksigen dan tidak mempunyai cadangan oksigen bila terjadi amoxis seperti halnya yang terjadi CVA. Metabolisme otak segera mengalami perubahan, kematian sel-sel dan kerusakan permanen dapat terjadi dalam 3 sampai 10 menit. tiap kondisi yang menyebabkan sel mati permanen dan berakibat terjadi infark.otak yang disertai dengan edena otak,karena otak karena pada daerah yang dialiri darah terjadi penurunan perfusi dan oksigen serta peningkatan karbon dioksida asam loktat.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 32.3pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Satyanegara (1998) adanya gangguan peredaran darah otak dapat menimbulkan jejas/cidera pada otak melalui empat mekanisme. Yaitu:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 46.2pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pecahnya dinding arteri (erebral yang menimbulkan penyempitan / penyumbatan kuman sehingga aliran darah dan suplainya ke sebagian otak tidak adekuat, serta selanjutnya akan mengakibatkan perubahan-perubahan iskemik otak , bila hal ini terjadi sedemikian hebatnya dapat menimbulkan hecrosis (infark)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 46.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pecahnya dinding arteri cerebral</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akan menyebabkan bocornya daerah ke jaringan (hamorraghi)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 46.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembesaran sebuah atau sekelompok pembuluh darah yang menekan jaringan otak (misalnya,malformasi angiomatosa anaunisma)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 46.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Edema cerebri yang merupakan pengumpulan cairan dinding interstesial jaringan otak. </span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-79766032978130202382011-07-13T23:23:00.005+07:002011-09-30T00:24:55.786+07:00Gejala, Terapi dan Pencegahan Batu Empedu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkNEghk9zrx_S7qprriVk5_YK7qdxR7rt72FLmJesA2TV6dics8nUOjsClTTeXPQXYD9EJrFwrk0DARnIZBG2IetpiIzeVMMOZCG1zJo0CV2kLRm9gVVJ-3LaqHBAaWQBhd3uhrg7EXUBF/s1600/images.jpg"><img style="float:left; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkNEghk9zrx_S7qprriVk5_YK7qdxR7rt72FLmJesA2TV6dics8nUOjsClTTeXPQXYD9EJrFwrk0DARnIZBG2IetpiIzeVMMOZCG1zJo0CV2kLRm9gVVJ-3LaqHBAaWQBhd3uhrg7EXUBF/s320/images.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5628874183928085410" /></a><br /> <br /><span style="font-weight:bold;">* Batu campuran</span>, yang terdiri dari campuran kolesterol dan pigmen empedu yang berasal dari pemecahan lemak. Batu jenis ini paling umum dan dapat berkembang secara bersamaan tetapi cenderung berukuran kecil-kecil.<br /> <span style="font-weight:bold;">* Batu kolesterol</span>, terutama terdiri dari kolesterol. Batu jenis ini bisa mencapai diameter 1,25 cm sehingga cukup besar untuk memblokir saluran empedu. Jumlah batu kolesterol jarang mencapai lebih dari dua.<br /> <span style="font-weight:bold;">* Batu pigmen</span>, terutama terdiri dari pigmen empedu. Batu pigmen hadir dalam jumlah besar tetapi ukurannya kecil-kecil. Kebanyakan terjadi karena penyakit.<br /><span style="font-weight:bold;">Penyebab</span><br /><br />Sebagaimana disebutkan di atas, kebanyakan batu empedu terbentuk dari kolesterol. Kolesterol cair biasa hadir di kandung empedu dan saluran empedu dalam kondisi normal. Namun, kolesterol cair tersebut dapat menjadi jenuh bila terlalu banyak kolesterol atau terlalu sendikit asam empedu. Hal itu memungkinkan kolesterol mengkristal dan menggumpal menjadi batu empedu.<br /><span style="font-weight:bold;">Gejala</span><br /><br />Dalam kebanyakan kasus, batu empedu tidak menimbulkan gejala. Bila menimbulkan gejala, biasanya karena batu empedu menyumbat saluran empedu sehingga menimbulkan apa yang disebut kolik bilier/kolik empedu. Dalam kondisi tersebut, Anda akan merasakan nyeri hebat di perut bagian kanan atas, yang mungkin menyebar hingga ke tulang belikat, bahu dan dada. Rasa sakit biasanya disertai mual dan muntah. Gejala kolik bilier mungkin berkurang dengan berjalan kaki atau membalik-balikkan tubuh dengan posisi berbeda di tempat tidur. Rasa sakit bisa tiba-tiba berhenti bila batu pecah atau kandung empedu terlalu lelah untuk terus menekan.<br /><br />Sumbatan kronis batu empedu dapat menimbulkan penyakit kuning. Kelangkaan empedu untuk mencerna makanan menyebabkan gejala sakit perut disertai kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan. Air seni dan tinja berubah menjadi kecoklatan. Sendawa, mual, nyeri dan ketidaknyamanan di perut bagian kanan atas terutama dirasakan setelah mengonsumsi lemak dan sayuran tertentu seperti kubis, bayam, telur atau cokelat.<br /><br />Batu empedu meningkatkan risiko infeksi. Bila itu terjadi, gejala khas infeksi berupa demam tinggi akan muncul, yang mungkin disertai penyakit kuning. Infeksi dapat terjadi di kandung empedu (kolesistitis), saluran empedu (kolangitis), darah (sepsis), atau pankreas (pankreatitis).<br /><span style="font-weight:bold;">Faktor risiko</span><br /><br />Faktor risiko batu empedu dikenal dengan singkatan 4F, yaitu Forty, Female, Fat, Family. Artinya, batu empedu lebih umum pada mereka yang berusia di atas 40 tahun, wanita, kegemukan dan punya riwayat keluarga terkena batu empedu.<br /><br /> * Usia lanjut. Batu empedu jarang sekali menyerang di usia 25 tahun ke bawah. Sekitar 30% lansia diperkirakan memiliki batu empedu, meskipun kebanyakan tidak menimbulkan gejala.<br /> * Wanita. Wanita lebih banyak terkena batu empedu dibandingkan pria. Pada wanita insidennya sekitar 2 per 1000, dibandingkan hanya 0,6 per 1000 pada pria. Pada wanita hamil, kandung empedu menjadi lebih rendah dan batu empedu bisa berkembang. Hormon wanita dan penggunaan pil KB juga diduga ikut berperan.<br /> * Obesitas. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko yang kuat untuk batu empedu, terutama di kalangan wanita. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan memiliki BMI lebih dari 32 memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk mengembangkan batu empedu dibandingkan yang memiliki BMI antara 24 s.d. 25. Risiko meningkat tujuh kali lipat pada wanita dengan BMI lebih dari 45.<br /> * Genetik. Bila keluarga inti Anda (orangtua, saudara dan anak-anak) memiliki batu empedu, Anda berpeluang 1? kali lebih mungkin untuk mendapatkan batu empedu.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Diagnosis</span><br /><br />Kebanyakan batu empedu ditemukan secara kebetulan dengan USG perut atau pemeriksaan sinar-X. Mereka disebut ?batu diam? (silent stones) yang tidak menunjukkan gejala.<br />Penanganan<br /><br /> * Obat-obatan. Selain untuk memerangi kolik akut dan rasa nyeri, obat-obatan juga dapat digunakan untuk memecah batu empedu. Pengobatan memerlukan setidaknya 6 sampai 12 bulan dan berhasil melarutkan batu pada 40-80% kasus. Penggunaan obat direkomendasikan bila gejala ringan dan batu-batunya kecil atau operasi dinilai terlalu berisiko.<br /> * Pembedahan. Pasien dengan batu empedu yang sangat mengganggu mungkin harus menjalani operasi untuk mengangkat kandung empedunya. Pembedahan bisa dilakukan secara terbuka (kolistektomi terbuka) atau tertutup (kolistektomi laparoskopik). Bedah terbuka adalah cara klasik untuk mengangkat kandung empedu. Prosedur ini membutuhkan insisi perut dan pasien harus dirawat di rumah sakit selama lima sampai tujuh hari. Kolistektomi laparoskopik adalah prosedur baru di mana kandung empedu diambil dengan selang berlampu(disebut laparoskop) melalui insisi kecil di perut. Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat ke monitor televisi. Dengan bedah ini, pasien meninggalkan rumah sakit lebih cepat.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Tips untuk Anda</span><br /><br /> * Jika Anda telah memiliki batu empedu, Anda perlu membatasi makanan berlemak dan memperbanyak makanan berserat, karena serat dapat mencegah pembentukan batu empedu lebih lanjut.<br /> * Bila Anda kelebihan berat badan, menurunkan berat badan secara bertahap sangat penting untuk mencegah dan meminimalkan keluhan batu empedu.<br /> * Tidak mengudap sebelum tidur. Makanan kecil sebelum tidur dapat menaikkan garam empedu dalam kandung empedu.<br /> * Membiasakan minum kopi dan makan kacang-kacangan. Selain berbagai manfaat lainnya, ada beberapa bukti bahwa kopi bisa mengurangi risiko mengembangkan batu empedu, setidaknya pada orang berusia 40 hingga 75 tahun. Dalam sebuah studi pengamatan yang melacak sekitar 46.000 dokter laki-laki selama 10 tahun, mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi berkafein setiap hari mengurangi risiko pengembangan batu empedu sampai 40%. Dalam studi lain, konsumsi kacang tanah atau kacang-kacangan lainnya juga berhubungan dengan risiko yang lebih rendah untuk kolesistektomi. (American Journal of Clinical Nutrition vol 80, no. 1, hal 76-81).Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-63100468373764401012011-07-13T23:23:00.004+07:002011-07-13T23:54:05.017+07:00Gejala, Terapi dan Pencegahan Batu Empedu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkNEghk9zrx_S7qprriVk5_YK7qdxR7rt72FLmJesA2TV6dics8nUOjsClTTeXPQXYD9EJrFwrk0DARnIZBG2IetpiIzeVMMOZCG1zJo0CV2kLRm9gVVJ-3LaqHBAaWQBhd3uhrg7EXUBF/s1600/images.jpg"><img style="float:left; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkNEghk9zrx_S7qprriVk5_YK7qdxR7rt72FLmJesA2TV6dics8nUOjsClTTeXPQXYD9EJrFwrk0DARnIZBG2IetpiIzeVMMOZCG1zJo0CV2kLRm9gVVJ-3LaqHBAaWQBhd3uhrg7EXUBF/s320/images.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5628874183928085410" /></a><br /> <br /><span style="font-weight:bold;">* Batu campuran</span>, yang terdiri dari campuran kolesterol dan pigmen empedu yang berasal dari pemecahan lemak. Batu jenis ini paling umum dan dapat berkembang secara bersamaan tetapi cenderung berukuran kecil-kecil.<br /> <span style="font-weight:bold;">* Batu kolesterol</span>, terutama terdiri dari kolesterol. Batu jenis ini bisa mencapai diameter 1,25 cm sehingga cukup besar untuk memblokir saluran empedu. Jumlah batu kolesterol jarang mencapai lebih dari dua.<br /> <span style="font-weight:bold;">* Batu pigmen</span>, terutama terdiri dari pigmen empedu. Batu pigmen hadir dalam jumlah besar tetapi ukurannya kecil-kecil. Kebanyakan terjadi karena penyakit.<br /><span style="font-weight:bold;">Penyebab</span><br /><br />Sebagaimana disebutkan di atas, kebanyakan batu empedu terbentuk dari kolesterol. Kolesterol cair biasa hadir di kandung empedu dan saluran empedu dalam kondisi normal. Namun, kolesterol cair tersebut dapat menjadi jenuh bila terlalu banyak kolesterol atau terlalu sendikit asam empedu. Hal itu memungkinkan kolesterol mengkristal dan menggumpal menjadi batu empedu.<br /><span style="font-weight:bold;">Gejala</span><br /><br />Dalam kebanyakan kasus, batu empedu tidak menimbulkan gejala. Bila menimbulkan gejala, biasanya karena batu empedu menyumbat saluran empedu sehingga menimbulkan apa yang disebut kolik bilier/kolik empedu. Dalam kondisi tersebut, Anda akan merasakan nyeri hebat di perut bagian kanan atas, yang mungkin menyebar hingga ke tulang belikat, bahu dan dada. Rasa sakit biasanya disertai mual dan muntah. Gejala kolik bilier mungkin berkurang dengan berjalan kaki atau membalik-balikkan tubuh dengan posisi berbeda di tempat tidur. Rasa sakit bisa tiba-tiba berhenti bila batu pecah atau kandung empedu terlalu lelah untuk terus menekan.<br /><br />Sumbatan kronis batu empedu dapat menimbulkan penyakit kuning. Kelangkaan empedu untuk mencerna makanan menyebabkan gejala sakit perut disertai kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan. Air seni dan tinja berubah menjadi kecoklatan. Sendawa, mual, nyeri dan ketidaknyamanan di perut bagian kanan atas terutama dirasakan setelah mengonsumsi lemak dan sayuran tertentu seperti kubis, bayam, telur atau cokelat.<br /><br />Batu empedu meningkatkan risiko infeksi. Bila itu terjadi, gejala khas infeksi berupa demam tinggi akan muncul, yang mungkin disertai penyakit kuning. Infeksi dapat terjadi di kandung empedu (kolesistitis), saluran empedu (kolangitis), darah (sepsis), atau pankreas (pankreatitis).<br /><span style="font-weight:bold;">Faktor risiko</span><br /><br />Faktor risiko batu empedu dikenal dengan singkatan 4F, yaitu Forty, Female, Fat, Family. Artinya, batu empedu lebih umum pada mereka yang berusia di atas 40 tahun, wanita, kegemukan dan punya riwayat keluarga terkena batu empedu.<br /><br /> * Usia lanjut. Batu empedu jarang sekali menyerang di usia 25 tahun ke bawah. Sekitar 30% lansia diperkirakan memiliki batu empedu, meskipun kebanyakan tidak menimbulkan gejala.<br /> * Wanita. Wanita lebih banyak terkena batu empedu dibandingkan pria. Pada wanita insidennya sekitar 2 per 1000, dibandingkan hanya 0,6 per 1000 pada pria. Pada wanita hamil, kandung empedu menjadi lebih rendah dan batu empedu bisa berkembang. Hormon wanita dan penggunaan pil KB juga diduga ikut berperan.<br /> * Obesitas. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko yang kuat untuk batu empedu, terutama di kalangan wanita. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan memiliki BMI lebih dari 32 memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk mengembangkan batu empedu dibandingkan yang memiliki BMI antara 24 s.d. 25. Risiko meningkat tujuh kali lipat pada wanita dengan BMI lebih dari 45.<br /> * Genetik. Bila keluarga inti Anda (orangtua, saudara dan anak-anak) memiliki batu empedu, Anda berpeluang 1½ kali lebih mungkin untuk mendapatkan batu empedu.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Diagnosis</span><br /><br />Kebanyakan batu empedu ditemukan secara kebetulan dengan USG perut atau pemeriksaan sinar-X. Mereka disebut “batu diam” (silent stones) yang tidak menunjukkan gejala.<br />Penanganan<br /><br /> * Obat-obatan. Selain untuk memerangi kolik akut dan rasa nyeri, obat-obatan juga dapat digunakan untuk memecah batu empedu. Pengobatan memerlukan setidaknya 6 sampai 12 bulan dan berhasil melarutkan batu pada 40-80% kasus. Penggunaan obat direkomendasikan bila gejala ringan dan batu-batunya kecil atau operasi dinilai terlalu berisiko.<br /> * Pembedahan. Pasien dengan batu empedu yang sangat mengganggu mungkin harus menjalani operasi untuk mengangkat kandung empedunya. Pembedahan bisa dilakukan secara terbuka (kolistektomi terbuka) atau tertutup (kolistektomi laparoskopik). Bedah terbuka adalah cara klasik untuk mengangkat kandung empedu. Prosedur ini membutuhkan insisi perut dan pasien harus dirawat di rumah sakit selama lima sampai tujuh hari. Kolistektomi laparoskopik adalah prosedur baru di mana kandung empedu diambil dengan selang berlampu(disebut laparoskop) melalui insisi kecil di perut. Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat ke monitor televisi. Dengan bedah ini, pasien meninggalkan rumah sakit lebih cepat.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Tips untuk Anda</span><br /><br /> * Jika Anda telah memiliki batu empedu, Anda perlu membatasi makanan berlemak dan memperbanyak makanan berserat, karena serat dapat mencegah pembentukan batu empedu lebih lanjut.<br /> * Bila Anda kelebihan berat badan, menurunkan berat badan secara bertahap sangat penting untuk mencegah dan meminimalkan keluhan batu empedu.<br /> * Tidak mengudap sebelum tidur. Makanan kecil sebelum tidur dapat menaikkan garam empedu dalam kandung empedu.<br /> * Membiasakan minum kopi dan makan kacang-kacangan. Selain berbagai manfaat lainnya, ada beberapa bukti bahwa kopi bisa mengurangi risiko mengembangkan batu empedu, setidaknya pada orang berusia 40 hingga 75 tahun. Dalam sebuah studi pengamatan yang melacak sekitar 46.000 dokter laki-laki selama 10 tahun, mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi berkafein setiap hari mengurangi risiko pengembangan batu empedu sampai 40%. Dalam studi lain, konsumsi kacang tanah atau kacang-kacangan lainnya juga berhubungan dengan risiko yang lebih rendah untuk kolesistektomi. (American Journal of Clinical Nutrition vol 80, no. 1, hal 76-81).Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-2269176259039025572011-07-13T23:18:00.005+07:002011-09-30T00:24:55.853+07:0010 Tips Mencegah Diabetes Mellitus<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLdI7kLx546VovBrmE-aJzIJDRA9zmqJD4uHIpJ5S5F3EReCx2VvpuVFzzIDoKwIFntz9yBrajjomLPS4jIYuAUt_yYyc0u2h-GfRtRUcX7s3zVbK_K4BkbnffZBzzuRepwWdolgs8GHmC/s1600/lari-pagi_21.jpg"><img style="float:left; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 243px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLdI7kLx546VovBrmE-aJzIJDRA9zmqJD4uHIpJ5S5F3EReCx2VvpuVFzzIDoKwIFntz9yBrajjomLPS4jIYuAUt_yYyc0u2h-GfRtRUcX7s3zVbK_K4BkbnffZBzzuRepwWdolgs8GHmC/s320/lari-pagi_21.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5628872702820722274" /></a><br />Bila Anda berusia di atas 45 tahun, atau lebih muda namun berisiko tinggi terkena diabetes (misalnya, karena salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki diabetes atau berat badan Anda di atas normal)? waspadalah! Diabetes selalu mengintai Anda. Semakin hari, semakin banyak orang Indonesia yang menderita diabetes tipe-2 (diabetes yang dimulai pada saat dewasa). Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah penderita diabetes tipe-2 di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010 lalu mencapai 21,3 juta orang. Bandingkan dengan tahun 2000, yang jumlah penderitanya baru mencapai 8,4 juta orang.<br /><br />Diabetes tipe-2 dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin. Meskipun ada unsur gangguan sekresi insulin dari sel-sel beta pankreas, cacat utamanya adalah ketidakmampuan tubuh untuk merespon insulin dengan baik. Pankreas telah bekerja keras untuk memproduksi insulin lebih banyak, tetapi jaringan tubuh (misalnya, otot dan sel-sel lemak) tidak merespon dan tidak peka terhadap insulin. Pada titik ini, diabetes terjadi di mana kadar gula darah melambung di atas normal. Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi pada akhirnya akan menimbulkan banyak komplikasi kesehatan yang serius.<br />Untungnya, Anda bisa mencegah diabetes tipe-2 melalui perubahan gaya hidup. Membuat beberapa perubahan sederhana dalam gaya hidup Anda sekarang dapat membantu Anda mencegah dan mengendalikan diabetes. Pertimbangkan 10 tips pencegahan diabetes berikut:<br /><span style="font-weight:bold;">1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik</span><br /><br />Ada banyak manfaat berolahraga secara teratur. Latihan olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti selama 10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui latihan, ada penurunan 6% risiko relatif untuk pengembangan diabetes. Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada pria yang lebih gemuk.<br /><br />Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan insulin lebih efisien sampai 70 jam setelah latihan. Jadi, berolahraga 3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang. Penelitian menunjukkan bahwa baik latihan aerobik dan latihan ketahanan dapat membantu mengendalikan diabetes, tapi manfaat terbesar berasal dari program fitness yang meliputi keduanya. Perlu dicatat bahwa banyak manfaat olahraga independen terhadap penurunan berat badan. Namun, bila dikombinasikan dengan penurunan berat badan, keuntungannya meningkat secara substansial.<br /><span style="font-weight:bold;">2. Dapatkan banyak serat dalam makanan</span><br /><br />Makanan berserat tidak hanya mengurangi risiko diabetes dengan meningkatkan kontrol gula darah tetapi juga menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga berat badan ideal dengan membantu Anda merasa kenyang. Makanan tinggi serat antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Salah satu makanan tinggi serat yang terbukti dapat mengendalikan diabetes adalah dedak padi atau bekatul.<br /><span style="font-weight:bold;">3. Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian</span><br /><br />Meskipun tidak jelas mengapa, biji-bijian dapat mengurangi risiko diabetes dan membantu menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah studi pada lebih dari 83.000 perempuan, konsumsi kacang-kacangan (dan selai kacang) tampaknya menunjukkan beberapa efek perlindungan terhadap pengembangan diabetes. Wanita yang mengkonsumsi lebih dari lima porsi satu-ons kacang per minggu menurunkan resiko terkena diabetes dibandingkan wanita yang tidak mengkonsumsi kacang sama sekali.<br /><span style="font-weight:bold;">4. Turunkan berat badan</span><br /><br />Sekitar 80% penderita diabetes kegemukan dan kelebihan berat badan. Jika Anda kelebihan berat badan, pencegahan diabetes dapat bergantung pada penurunan berat badan. Setiap kg Anda kehilangan berat badan dapat meningkatkan kesehatan Anda. Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang kegemukan mengurangi risiko diabetes mereka sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang hilang. Juga, mereka yang kehilangan sejumlah berat setidaknya 5 sampai 10 persen berat badan awal dan berolahraga secara teratur mengurangi risiko diabetes hampir 60 persen dalam tiga tahun.<br /><span style="font-weight:bold;">5. Perbanyak minum produk susu rendah lemak</span><br /><br />Data mengenai produk susu rendah lemak tampaknya berbeda-beda, tergantung apakah Anda gemuk atau tidak. Pada penderita obesitas, semakin banyak susu rendah lemak yang dikonsumsi, semakin rendah risiko sindrom metabolik. Secara khusus, mereka yang mengkonsumsi lebih dari 35 porsi produk susu tersebut seminggu memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang mengkonsumsi kurang dari 10 porsi seminggu. Menariknya, hubungan ini tidak begitu kuat pada orang yang ramping.<br /><span style="font-weight:bold;">6. Kurangi lemak hewani</span><br /><br />Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 42.000 orang, diet tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan permen, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes hampir dua kali dari mereka yang makan diet sehat. Hal ini independen terhadap berat badan dan faktor-faktor lain.<br /><span style="font-weight:bold;">7. Kurangi konsumsi gula</span><br /><br />Konsumsi gula saja tidak terkait dengan pengembangan diabetes tipe 2. Namun, setelah disesuaikan dengan berat badan dan variabel lainnya, tampaknya ada hubungan antara minum minuman sarat gula dan pengembangan diabetes tipe 2. Wanita yang minum satu atau lebih minuman bergula sehari memiliki hampir dua kali lipat risiko terkena diabetes daripada wanita yang minum satu per bulan atau kurang.<br /><span style="font-weight:bold;">8. Berhenti merokok</span><br /><br />Merokok tidak hanya berkontribusi pada penyakit jantung dan menyebabkan kanker paru-paru tetapi juga terkait dengan perkembangan diabetes. Merokok lebih dari 20 batang sehari dapat meningkatkan risiko diabetes lebih dari tiga kali lipat dari orang yang tidak merokok. Alasan tepatnya untuk hal ini belum diketahui dengan baik. Kemungkinan merokok secara langsung menurunkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin. Selain itu, ada juga hubungan antara merokok dan distribusi lemak tubuh. Merokok cenderung mendorong bentuk tubuh ?apel? yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.<br /><span style="font-weight:bold;">9. Hindari lemak trans</span><br /><br />Hindari mengkonsumsi lemak trans (minyak sayur terhidrogenasi) yang banyak digunakan pada produk olahan dan makanan cepat saji. Mereka telah menunjukkan berkontribusi pada penyakit jantung dan juga dapat menyebabkan diabetes tipe- 2.<br /><span style="font-weight:bold;">10. Dapatkan dukungan</span><br /><br />Dapatkan teman, keluarga atau sekelompok orang untuk membantu Anda dalam mencegah diabetes. Mereka dapat mendukung Anda dalam memempertahankan gaya hidup sehat baru Anda.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-42390774592355571022011-07-13T23:18:00.004+07:002011-07-13T23:54:45.236+07:0010 Tips Mencegah Diabetes Mellitus<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLdI7kLx546VovBrmE-aJzIJDRA9zmqJD4uHIpJ5S5F3EReCx2VvpuVFzzIDoKwIFntz9yBrajjomLPS4jIYuAUt_yYyc0u2h-GfRtRUcX7s3zVbK_K4BkbnffZBzzuRepwWdolgs8GHmC/s1600/lari-pagi_21.jpg"><img style="float:left; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 243px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLdI7kLx546VovBrmE-aJzIJDRA9zmqJD4uHIpJ5S5F3EReCx2VvpuVFzzIDoKwIFntz9yBrajjomLPS4jIYuAUt_yYyc0u2h-GfRtRUcX7s3zVbK_K4BkbnffZBzzuRepwWdolgs8GHmC/s320/lari-pagi_21.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5628872702820722274" /></a><br />Bila Anda berusia di atas 45 tahun, atau lebih muda namun berisiko tinggi terkena diabetes (misalnya, karena salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki diabetes atau berat badan Anda di atas normal)… waspadalah! Diabetes selalu mengintai Anda. Semakin hari, semakin banyak orang Indonesia yang menderita diabetes tipe-2 (diabetes yang dimulai pada saat dewasa). Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah penderita diabetes tipe-2 di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010 lalu mencapai 21,3 juta orang. Bandingkan dengan tahun 2000, yang jumlah penderitanya baru mencapai 8,4 juta orang.<br /><br />Diabetes tipe-2 dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin. Meskipun ada unsur gangguan sekresi insulin dari sel-sel beta pankreas, cacat utamanya adalah ketidakmampuan tubuh untuk merespon insulin dengan baik. Pankreas telah bekerja keras untuk memproduksi insulin lebih banyak, tetapi jaringan tubuh (misalnya, otot dan sel-sel lemak) tidak merespon dan tidak peka terhadap insulin. Pada titik ini, diabetes terjadi di mana kadar gula darah melambung di atas normal. Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi pada akhirnya akan menimbulkan banyak komplikasi kesehatan yang serius.<br />Untungnya, Anda bisa mencegah diabetes tipe-2 melalui perubahan gaya hidup. Membuat beberapa perubahan sederhana dalam gaya hidup Anda sekarang dapat membantu Anda mencegah dan mengendalikan diabetes. Pertimbangkan 10 tips pencegahan diabetes berikut:<br /><span style="font-weight:bold;">1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik</span><br /><br />Ada banyak manfaat berolahraga secara teratur. Latihan olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti selama 10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui latihan, ada penurunan 6% risiko relatif untuk pengembangan diabetes. Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada pria yang lebih gemuk.<br /><br />Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan insulin lebih efisien sampai 70 jam setelah latihan. Jadi, berolahraga 3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang. Penelitian menunjukkan bahwa baik latihan aerobik dan latihan ketahanan dapat membantu mengendalikan diabetes, tapi manfaat terbesar berasal dari program fitness yang meliputi keduanya. Perlu dicatat bahwa banyak manfaat olahraga independen terhadap penurunan berat badan. Namun, bila dikombinasikan dengan penurunan berat badan, keuntungannya meningkat secara substansial.<br /><span style="font-weight:bold;">2. Dapatkan banyak serat dalam makanan</span><br /><br />Makanan berserat tidak hanya mengurangi risiko diabetes dengan meningkatkan kontrol gula darah tetapi juga menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga berat badan ideal dengan membantu Anda merasa kenyang. Makanan tinggi serat antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Salah satu makanan tinggi serat yang terbukti dapat mengendalikan diabetes adalah dedak padi atau bekatul.<br /><span style="font-weight:bold;">3. Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian</span><br /><br />Meskipun tidak jelas mengapa, biji-bijian dapat mengurangi risiko diabetes dan membantu menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah studi pada lebih dari 83.000 perempuan, konsumsi kacang-kacangan (dan selai kacang) tampaknya menunjukkan beberapa efek perlindungan terhadap pengembangan diabetes. Wanita yang mengkonsumsi lebih dari lima porsi satu-ons kacang per minggu menurunkan resiko terkena diabetes dibandingkan wanita yang tidak mengkonsumsi kacang sama sekali.<br /><span style="font-weight:bold;">4. Turunkan berat badan</span><br /><br />Sekitar 80% penderita diabetes kegemukan dan kelebihan berat badan. Jika Anda kelebihan berat badan, pencegahan diabetes dapat bergantung pada penurunan berat badan. Setiap kg Anda kehilangan berat badan dapat meningkatkan kesehatan Anda. Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang kegemukan mengurangi risiko diabetes mereka sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang hilang. Juga, mereka yang kehilangan sejumlah berat setidaknya 5 sampai 10 persen berat badan awal dan berolahraga secara teratur mengurangi risiko diabetes hampir 60 persen dalam tiga tahun.<br /><span style="font-weight:bold;">5. Perbanyak minum produk susu rendah lemak</span><br /><br />Data mengenai produk susu rendah lemak tampaknya berbeda-beda, tergantung apakah Anda gemuk atau tidak. Pada penderita obesitas, semakin banyak susu rendah lemak yang dikonsumsi, semakin rendah risiko sindrom metabolik. Secara khusus, mereka yang mengkonsumsi lebih dari 35 porsi produk susu tersebut seminggu memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang mengkonsumsi kurang dari 10 porsi seminggu. Menariknya, hubungan ini tidak begitu kuat pada orang yang ramping.<br /><span style="font-weight:bold;">6. Kurangi lemak hewani</span><br /><br />Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 42.000 orang, diet tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan permen, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes hampir dua kali dari mereka yang makan diet sehat. Hal ini independen terhadap berat badan dan faktor-faktor lain.<br /><span style="font-weight:bold;">7. Kurangi konsumsi gula</span><br /><br />Konsumsi gula saja tidak terkait dengan pengembangan diabetes tipe 2. Namun, setelah disesuaikan dengan berat badan dan variabel lainnya, tampaknya ada hubungan antara minum minuman sarat gula dan pengembangan diabetes tipe 2. Wanita yang minum satu atau lebih minuman bergula sehari memiliki hampir dua kali lipat risiko terkena diabetes daripada wanita yang minum satu per bulan atau kurang.<br /><span style="font-weight:bold;">8. Berhenti merokok</span><br /><br />Merokok tidak hanya berkontribusi pada penyakit jantung dan menyebabkan kanker paru-paru tetapi juga terkait dengan perkembangan diabetes. Merokok lebih dari 20 batang sehari dapat meningkatkan risiko diabetes lebih dari tiga kali lipat dari orang yang tidak merokok. Alasan tepatnya untuk hal ini belum diketahui dengan baik. Kemungkinan merokok secara langsung menurunkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin. Selain itu, ada juga hubungan antara merokok dan distribusi lemak tubuh. Merokok cenderung mendorong bentuk tubuh “apel” yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.<br /><span style="font-weight:bold;">9. Hindari lemak trans</span><br /><br />Hindari mengkonsumsi lemak trans (minyak sayur terhidrogenasi) yang banyak digunakan pada produk olahan dan makanan cepat saji. Mereka telah menunjukkan berkontribusi pada penyakit jantung dan juga dapat menyebabkan diabetes tipe- 2.<br /><span style="font-weight:bold;">10. Dapatkan dukungan</span><br /><br />Dapatkan teman, keluarga atau sekelompok orang untuk membantu Anda dalam mencegah diabetes. Mereka dapat mendukung Anda dalam memempertahankan gaya hidup sehat baru Anda.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-79472685509771525562011-07-13T23:10:00.004+07:002011-09-30T00:24:55.927+07:003 Cara Mencegah Serangan Kram<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicWUORZGJxqzyS8AivCe6c0IJMuCOKsJXOz2Hdw2KIkj0SPWmKgN4KnM8dGURSHiCICp6CbfVo5CfrRGblgl-9fmVP6PP9rjTIEp24QsojBuvi8QGdZU-KKZoSyFFu2zDO06N6JjP_qIwY/s1600/ab-teriak.JPG"><img style="float:left; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 260px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicWUORZGJxqzyS8AivCe6c0IJMuCOKsJXOz2Hdw2KIkj0SPWmKgN4KnM8dGURSHiCICp6CbfVo5CfrRGblgl-9fmVP6PP9rjTIEp24QsojBuvi8QGdZU-KKZoSyFFu2zDO06N6JjP_qIwY/s320/ab-teriak.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5628871658056766434" /></a><br /><br /><br />Kram adalah kontraksi otot spontan yang menyakitkan. Penyebab kram bervariasi dan seringkali melibatkan makanan yang Anda makan.<br /><br />Meskipun sangat biasa terjadi, para ilmuwan sampai saat ini belum sepenuhnya memahami fenomena kram. Kram sering terjadi selama latihan olah raga dan sebagian kram terkait dengan kekurangan darah pada otot yang terkena. Tapi kram lainnya terjadi seperti tanpa sebab, para wanita hamil misalnya sering rawan kram. Dalam kasus ini, para ilmuwan umumnya percaya bahwa kram dimulai pada tingkat sel, khususnya pada tahap pertukaran mineral antara sel dan lingkungan yang mengelilinginya. Bila Anda sering mengalami kram, 3 tips berikut mungkin dapat membantu mengurangi serangannya. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. Menjaga kecukupan dan keseimbangan asupan mineral</span><br /><br />Untuk mencegah kram Anda perlu memastikan kecukupan asupan semua jenis mineral. Magnesium adalah mineral yang paling sering dianggap bertanggung jawab atas kram, terutama karena kekurangan magnesium relatif umum. Namun, kalium atau kalsium juga bisa terlibat. Penyebab kram tidak hanya kekurangan, tetapi juga ketidakseimbangan garam mineral. Untuk memastikan keseimbangan mineral, Anda perlu diet bervariasi yang kaya buah-buahan dan sayuran. Jika Anda menderita kram secara teratur, makanan suplemen mineral dan vitamin mungkin diperlukan.<br /><span style="font-weight:bold;">2. Perbanyak minum</span><br /><br />Dehidrasi adalah penyebab kram lainnya yang umum. Jika Anda sering mengalami kram, pastikan Anda minum cukup cairan di siang hari. Air mineral yang baik bermanfaat ganda mencegah kram karena sangat kaya akan mineral dalam komposisi seimbang. Selain itu, sebaiknya Anda mengurangi kopi dan minuman berkafein lainnya karena bersifat diuretik sehingga Anda dapat kehilangan air.<br /><span style="font-weight:bold;">3. Lakukan peregangan dan relaksasi otot</span><br /><br />Beberapa dokter menyarankan untuk melakukan peregangan otot dan kegiatan fisik yang teratur untuk menghindari kram. Pijat relaksasi juga dapat membantu melemaskan otot-otot dan melancarkan sirkulasi darah sehingga turut mencegah terjadinya kram.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6939568775828806493.post-62052032113359853042011-07-13T23:10:00.003+07:002011-07-13T23:55:06.250+07:003 Cara Mencegah Serangan Kram<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicWUORZGJxqzyS8AivCe6c0IJMuCOKsJXOz2Hdw2KIkj0SPWmKgN4KnM8dGURSHiCICp6CbfVo5CfrRGblgl-9fmVP6PP9rjTIEp24QsojBuvi8QGdZU-KKZoSyFFu2zDO06N6JjP_qIwY/s1600/ab-teriak.JPG"><img style="float:left; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 260px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicWUORZGJxqzyS8AivCe6c0IJMuCOKsJXOz2Hdw2KIkj0SPWmKgN4KnM8dGURSHiCICp6CbfVo5CfrRGblgl-9fmVP6PP9rjTIEp24QsojBuvi8QGdZU-KKZoSyFFu2zDO06N6JjP_qIwY/s320/ab-teriak.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5628871658056766434" /></a><br /><br /><br />Kram adalah kontraksi otot spontan yang menyakitkan. Penyebab kram bervariasi dan seringkali melibatkan makanan yang Anda makan.<br /><br />Meskipun sangat biasa terjadi, para ilmuwan sampai saat ini belum sepenuhnya memahami fenomena kram. Kram sering terjadi selama latihan olah raga dan sebagian kram terkait dengan kekurangan darah pada otot yang terkena. Tapi kram lainnya terjadi seperti tanpa sebab, para wanita hamil misalnya sering rawan kram. Dalam kasus ini, para ilmuwan umumnya percaya bahwa kram dimulai pada tingkat sel, khususnya pada tahap pertukaran mineral antara sel dan lingkungan yang mengelilinginya. Bila Anda sering mengalami kram, 3 tips berikut mungkin dapat membantu mengurangi serangannya. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. Menjaga kecukupan dan keseimbangan asupan mineral</span><br /><br />Untuk mencegah kram Anda perlu memastikan kecukupan asupan semua jenis mineral. Magnesium adalah mineral yang paling sering dianggap bertanggung jawab atas kram, terutama karena kekurangan magnesium relatif umum. Namun, kalium atau kalsium juga bisa terlibat. Penyebab kram tidak hanya kekurangan, tetapi juga ketidakseimbangan garam mineral. Untuk memastikan keseimbangan mineral, Anda perlu diet bervariasi yang kaya buah-buahan dan sayuran. Jika Anda menderita kram secara teratur, makanan suplemen mineral dan vitamin mungkin diperlukan.<br /><span style="font-weight:bold;">2. Perbanyak minum</span><br /><br />Dehidrasi adalah penyebab kram lainnya yang umum. Jika Anda sering mengalami kram, pastikan Anda minum cukup cairan di siang hari. Air mineral yang baik bermanfaat ganda mencegah kram karena sangat kaya akan mineral dalam komposisi seimbang. Selain itu, sebaiknya Anda mengurangi kopi dan minuman berkafein lainnya karena bersifat diuretik sehingga Anda dapat kehilangan air.<br /><span style="font-weight:bold;">3. Lakukan peregangan dan relaksasi otot</span><br /><br />Beberapa dokter menyarankan untuk melakukan peregangan otot dan kegiatan fisik yang teratur untuk menghindari kram. Pijat relaksasi juga dapat membantu melemaskan otot-otot dan melancarkan sirkulasi darah sehingga turut mencegah terjadinya kram.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05685794168905758195noreply@blogger.com0